PENGERTIAN ILMU EKONOMI
1. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pengertian ilmu
ekonomi menurut KBBI adalah sebuah cabang ilmu yang merujuk pada berbagai asas
–asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang atau kekayaan.
Kekayaan yang dimaksud
disini adalah termasuk uang, perindustrian maupun kegiatan perdagangan. Serta
mencakup hal- hal mengenai pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang
berharga.
Menurut KBBI, ilmu ekonomi juga berhubungan dengan tata
kehidupan perekonomian suatu negara. Maksud dari perekonomian disini mencakup
semua tindakan seperti aturan dan cara untuk menjalankan usaha berekonomi
(perdagangan dan perindustrian).
Selain itu ilmu ekonomi juga berarti urusan keuangan
rumah tangga. Rumah tangga yang dimaksud seperti organisasi atau Negara.
2.
Menurut Wikipedia Ensiklopedia Indonesia
Pengertian Ilmu ekonomi menurut Wikipedia adalah ilmu
yang mempelajari aktivitas perilaku manusia (sosial) yaitu kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Istilah ekonomi berasal dari kata “oikos” yang berarti
keluarga atau rumah tangga. Dan “nomos” yang berarti peraturan, aturan dan
hukum.Jadi secara garis besar dapat diartikan sebagai aturan atau manajemen
rumah tangga.
Ilmu ekonomi juga dapat diartikan ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam usaha untuk menciptakan kemakmuran. Dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran, manusia akan melakukan aktivitas ekonomi seperti
produksi, distribusi maupun konsumsi.
Dalam hal ini memunculkan masalah ekonomi yaitu
ketidakseimbangan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan
yang makin terbatas.
MENURUT
SEJUMLAH PAKAR ATAU PARA AHLI
Pengertian Ilmu Ekonomi
Selain secara umum, pengertian ilmu ekonomi juga dapat
ditilik melalui pendapat para ahli. Para pakar dan ahli ini berasal dari luar
negeri maupun Indonesia. Berikut ulasannya.
1. Menurut Aristoteles
Menurut Aristoteles ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai
sebuah cabang ilmu kajian yang bisa digunakan melalui 2 cara jalan. Dua jalan
yang dimaksud disini adalah yang pertama dengan cara memakai segala hal yang
mendekati kemungkinannya untuk dipakai.
Kedua adalah dengan cara menggunakan segala hal yang kemungkinan bisa ditukarkan dengan barang.
Jadi dari sinilah ekonomi menyebabkan munculnya nilai pemakaian dan nilai
pertukaran.
2. Menurut Adam Smith
Perlu diketahui Adam Smith adalah seorang tokoh filsuf
politik ekonomi sekaligus pencetus sistem ekonomi kapitalise pada abad 18 dan
19. Dirinya terkenal dengan salah satu teori yaitu teori keunggulan
mutlak.Menurutnya ekonomi berhubungan dengan suatu penyelidikan tentang kondisi
dan sebab adanya kekayaan Negara.
Adam smith menjabarkan bahwa pengertian ilmu ekonomi
adalah ilmu yang secara sistematis mempelajari tentang seluk beluk tingkah laku
manusia. Tingkah laku manusia disini merujuk pada usahanya untuk mengalokasikan
sumber daya terbatas dan tak terbatas untuk mencapai tujuan tertentu dalam
kehidupannya.
3. Menurut Abraham Maslow
Abraham Maslow adalah seorang psikolog dan inspirator
dalam hal teori kepribadian,identitas serta softskill. Beliau berpendapat bahwa
ilmu ekonomi adalah sebuah bidang ilmu yang berguna untuk menyelesaikan
permasalahan kehidupan manusia.
Permasalahan disini tentunya melibatkan masalah
perekonomian dengan menerapkan sumber perekonomian yang ada sesuai prinsip dan
teori yang efektif dan efisien.
4. Menurut Paul Anthony
Samuelson
Menurutnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
cara-cara yang digunakan oleh masyarakat dalam upaya untuk mengoptimalkan
pemanfaatan berbagai sumber terbatas.
Sumber terbatas ini akan digunakan untuk menghasilkan
banyak produk dan komoditi. Produk komoditi tersebut akan dipasarkan dengan
cara didistribusikan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dengan begitu manusia akan berpeluang untuk mendapatkan
banyak keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menggunakan modal yang kecil.Intinya
ilmu ekonomi dapat dikatakan sebuah studi tentang manusia dalam kegiatannya
sehari-hari dalam rangka untuk mendapat dan menikmati kehidupan.
5. Menurut John Stuart
Mill
John Stuart Mill adalah seorang filsuf empiris yang
terkenal di Negara Inggris. Berjasa dalam melakukan reformasi utilitarianisme
sosial Inggris. John mills adalah anak dari seorang akademisi dan sejarawan
bernama James Mill.
Secara umum John Mill berpendapat bahwa ilmu ekonomi
adalah sebuah cabang ilmu praktis atau sains praktikal yang mempelajari tentang
seluk beluk penagihan dan pengeluaran. Ekonomi menurutnya juga tentang kegiatan
produksi dan distribusi kekayaan.
6. Menurut M. Manullang
Ilmu ekonomi menurutnya adalah suatu studi atau ilmu
pengetahuan yang mempelajari seluruh hal di dalam masyarakat demi usahanya
untuk meraih kemakmuran. Kemakmuran disini adalah keadaan dimana setiap orang
akan bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Kebutuhan yang dimaksud bisa
berupa barang dan jasa.
Menurut Amwal ilmu ekonomi merupakan suatu cabang ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana menentukan sebuah keputusan yang efektif.
Keputusan efektif ini diambil guna mengelola sumber daya yang sudah tersedia.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan individu atau
masyarakat.
8. Menurut Suherman
Rosyidi
Pengertian ilmu ekonomi menurutnya merupakan salah satu
cabang studi atau ilmu pengetahuan yang berupaya dengan sungguh sungguh
memberikan pengetahuan.
Pengetahuan yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan gejala-gejala
yang timbul di lingkungan masyarakat. Gejala ini muncul karena akibat sejumlah
perbuatan manusia.
Maksudnya Perbuatan manusia disini berupa usaha usaha
mereka dalam rangka memenuhi kebutuhan. Atau dengan kata lain cara demi
pencapaian kemakmuran hidup manusia.
9. Menurut Khursid Ahmad
Menurut Khursid Ahmad ilmu ekonomi adalah hal hal yang
berhubungan dengan sejumlah upaya untuk memahami setiap permasalahan ekonomi
dengan perilaku manusia. Berikut hubungan keduanya namun melalui sudut pandang
ajaran agama islam.
10. Menurut Louis Cantori
Sedikit ada kemiripan pendapat dengan Khursid Ahmad yang
menilik ilmu ekonomi menurut sudut pandang islam.Menurut Louis Cantori ilmu
ekonomi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang didasari atas segi islami. Yaitu
mengenai masalah yang menjamin berputarnya nilai dari harta yang dimiliki oleh
setiap manusia.
Hingga mencapai suatu titik dimana manusia tersebut akan
memaksimalkan seluruh fungsi hidupnya hanya sebagai hamba Allah sang Pencipta.
Yang mana akan dipergunakan untuk mencapai falah (Kesejahteraan ) di dunia
maupun di akhirat nanti.
11. Menurut Hermawan
Kertajaya
Hermawan Kertajaya adalah salah satu tokoh pakar
pemasaran yang berasal dari Indonesia namun sudah dikenal di mata dunia. Dulu
pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Surabaya (ITS) namun tidak
sampai selesai.
Meskipun begitu oleh ITS malah diberikan gelar Honoris
Causa atas dedikasi ilmunya dalam sektor ekonomi dan pemasaran level dunia.
Pengertian ilmu Ekonomi menurutnya adalah sebuah wadah.
Yang didalamnya terdapat berbagai sektor sektor industri yang telah melekat.
12. Menurut Gregory Mankiw
Menurutnya ilmu ekonomi adalah sebuah studi atau cabang
ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang bagaimana cara masyarakat dalam
mengelola sumber sumber daya langka.
13. Menurut Penson
Pengertian ilmu ekonomi yang terakhir yaitu menurut
Penson. Penson berpendapat bahwa ilmu
ekonomi yaitu sebuah ilmu yang selalu mengkaji mengenai kesejahteraan material
pada setiap diri manusia. Kesejahteraan material disini adalah bisa berupa
benda (produk) maupun jasa.
KELANGKAAN & BIAYA PELUANG
A. Pengertian Kelangkaan
Pada setiap
bidang kehidupan, terlihat adanya kelangkaan. Di daerah perkotaan banyak tanah
digunakan untuk tempat pemukiman sehingga lahan untuk pertanian sangat kurang.
Seseorang baru dapat memperoleh sumber daya setelah mengeluarkan berbagai
pengorbanan. Namun demikian ternyata masih ada juga yang tidak mampu
memperolehnya, apakah karena memang sudah habis, jumlahnya sedikit atau mereka
tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas
yang terbatas inilah yang disebut dengan kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah
kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan
kebutuhan.
Kelangkaan
menurut ilmu ekonomi mengandung dua pengertian, yaitu:
1. langka; karena jumlahnya tidak
mencukupi dibandingkandengan jumlah kebutuhan.
2. langka; karena untuk mendapatkannya
dibutuhkan pengorbanan
B. Keterbatasan Sumber Daya
Sumber daya
yang sifatnya terbatas (langka) akan berdampak pada barang atau jasa yang
dihasilkan juga akan langka. Sumber daya atau faktor produksi digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi dikenal empat faktor produksi
pokok, yaitu tanah (land), tenaga kerja (labour), modal (capital), dan
kewirausahaan (entrepreneur).
1. Tanah (land)
Sumber daya tanah terbatas (langka) karena
bila kita menggunakan tanah tertentu untuk bangunan, maka kita tidak dapat lagi
menggunakannya untuk lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan tanah untuk
jalan tol, maka tanah untuk pemukiman penduduk akan berkurang. Dengan demikian,
faktor produksi tanah menjadi langka dan sangat terbatas.
2. Tenaga kerja (labour)
Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja mencakup
tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh manusia. Bila banyak
tenaga kerja yang bekerja di pabrik akan sedikit tenaga kerja di bidang
pertanian. Hal ini menandakan adanya keterbatasan tenaga kerja.
3. Modal (capital)
Jumlah capital terbatas karena kemampuan
manusia untuk menghasilkannya terbatas. Bila modal banyak digunakan untuk
memproduksi lemari es, modal untuk menghasilkan perahu, kapal terbang, dan
jalan raya harus dikurangi.
4. Kewirausahaan (entrepreneur)
Banyak produk yang tidak mampu dihasilkan
karena tidak adanya faktor penguasaha. Faktor produksi pengusaha merupakan
faktor yang sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga faktor produksi
lainnya tanpa ada keahlian dalam mengolah pengusaha semuanya tidak akan
berarti.
C. Faktor-faktor Penyebab Kelangkaan
1. Keterbatasan Jumlah Benda Pemuas
Kebutuhan yang Ada di Alam
Di alam
tersedia banyak benda yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Namun, karena tidak semua benda tersebut dapat segera diperbaharui, maka
jumlahnya pun terbatas. Missal, minyak bumi dan barang-barang tambang lainnya
yang memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk memperbaharuinya.
2. Kerusakan Sumber Daya Alam Akibat Ulah
Manusia
Penebangan hutan yang tidak terencana
dengan baik mengakibatkan hutan tersebut menjadi cepat rusak dan gundul. Ini
tentu memerlukan waktu lama untuk memperbaikinya.Contohnya,akibat pencemaran
air tidak bisa diminum.
3. Keterbataan Kemampuan Manusia untuk
Menolah Sumber Daya yang Ada.
Keterbatasan kemampuan untuk mengolah terjadi karena
kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, bias juga karena kekuranagn
modal dan factor-faktor lain.
4. Peningkatan Kebutuhan Manusia yang Lebih
Cepat Dibandingkan dengan Kemampuan Penyediaan Sarana Kebutuhan.
Terbatasnya
benda pemuas kebutuhan yang tersedia, jumlah dan jenis yang dibutuhkan tidak
terbatas. Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya
yang tak terbatas dengan alat atau benda pemuas kebutuhan yang terbatas. Tidak
semua kebutuhan dapat dipenuhi sehingga manusia harus melakukan pilihan dari
berbagai alternative yang tersedia. Artinya, sebagian kebutuhan dapat dipenuhi,
dan sebagian lagi tidak dapat dipenuhi.
5. Bencana alam
Bencana lam seperti gempa,banjir,tsunami
merusak sumber daya barang/jasa, sehingga sumber daya tersebut tidak dapat
digunakan lagi.
6. Perang/konflik
Terjadinya perang atau konflik di suatu
daerah atau negara dapat menyebabkan terhambatnya kegiatan ekonomi yang
menghambat proses produksi maupun distribusi barang atau jasa sehingga
terjadilah kelangkaan.
BIAYA PELUANG (OPPORTUNITY COST)
Biaya adalah
pengorbanan yang dilakukan untuk mengadakan, mendirikan, atau melakukan sesuatu
untuk mendapatkan barang dan jasa atau memproduksi barang dan jasa, yang dinyatakan
oleh satuan uang menurut harga pasar yang berlaku. Biaya peluang terjadi karena
kebutuhan manusia yang tidak terbatas pada keterbatasan sumberdaya. Biaya
peluang tidak selalu berupa uang yang harus dikeluarkan, tetapi lebih merupakan
pengorbanan yang harus dihadapi oleh setiap pelaku ekonomi ketika mengambil
keputusan ekonomi.
Hal inilah
yang menuntut manusia untuk bersikap rasional dalam menentukan berbagai pilihan
sumberdaya yang dimiliki untuk memuaskan kebutuhan hidupnya.
Dalam waktu
yang sama seseorang dapat melakukan berbagai pilihan kegiatan yang harus
dipilih. Misalnya seorang siswa harus melakukan pilihan pada waktu yang sama
antara bermain bola dengan teman-temannya dan menonton pertandingan sepak bola
di tv.
Apabila ia
memilih untuk bermain dengan teman-temannya, maka ini merupakan biaya peluang
yang ia peroleh, sedangkan alternatif terbaik lainnya yang tidak digunakan
(oportunity lost) adalah menonton pertandingan sepak bola di tv. Jadi biaya
peluang adalah nilai pilihan terbaik lain yang tidak digunakan.
BIAYA SEHARI-HARI
Biaya
sehari-hari dapat diartikan sejumlah uang yang harus dikeluarkan setiap harinya
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Misalnya:
biaya transportasi, uang makan, uang belanja
Apabila
terjadi kenaikan harga pada beberapa produk, maka akan berakibat pada
penambahan pengeluaran pada biaya sehari-hari. Sebagai contoh, pada tahun 2003
pemerintah melakukan kenaikan tarif baru untuk layanan PLN, PAM, Telpon, dan
BBM, walaupun ada beberapa yang ditunda kenaikannya bahkan dibatalkan, tetapi
akibat dari ini semua berdampak pada kenaikan harga barang, dan masyarakat
sebagai konsumen yang merasakan imbasnya secara langsung. Awalnya dengan
pendapatan Rp. 1.250.000 per bulan dapat mencukupi biaya sehari-hari, tetapi
akibat adanya kenaikan tarif, menjadi tidak cukup.
Sistem
perekonomian Indonesia adalah sistem kerakyatan, dimana semua pengelolaan
sumberdaya harus mendatangkan manfaat dan memberikan keuntungan bagi
masyarakat. Dalam hal ini pemerintah menerapkan arah kebijakan ekonomi yang
berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya, yang meliputi:
1. melakukan kebijakan industri,
perdagangan dan investasi dalam kegiatan perekonomian global yang berbasis pada
keunggulan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang dimiliki.
2. mela kukan pengembangan sistem ketahanan
pangan yang berbasis pada keragaman sumberdaya bahan pangan, kelembagaan dan
budaya lokal, guna menjamin tersedianya pangan dengan harga yang terjangkau.
3. meningkatkan persediaan sumber energi
dan tenaga listrik yang ramah lingkungan.
4. melakukan kebijakan pertanahan untuk
meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan tanah secara adil
5. melakukan pembangunan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana publik (PAM, PLN, Telpon) untuk pemerataan pembangunan
6. meningkatkan kemampuan dan kemandirian
tenaga kerja secara keseluruhan,sistem pengupahan, jaminan kesejahteraan dan
perlindungan, serta kebebasan berserikat.
7. meningkatkan kuantitas dan kualitas
pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dengan memperhatikan kompetensi,
perlindungan dan pembelaan tenaga kerja.
PILIHAN DAN SKALA PRIORITAS
1.PILIHAN(CHOICE)
Timbulnya
kelangkaan membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan
tidak bisa mendapat semua yang mereka butuhkan sehingga mereka harus membuat
pilihan. Pada setiap kegiatannya, mereka harus menentukan pilihan terbaik dari
beberapa alternatif pilihan yang telah dibuat.
Pilihan-pilihan
tersebut meliputi pilihan dalam mengonsumsi dan pilihan dalam memproduksi. Tujuannya adalah agar
sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia digunakan secara efisien dan dapat
mewujudkan kepuasan yang paling maksimal pada individu dan masyarakat.
1. Pilihan
dalam Mengonsumsi
Pada
hakikatnya kegiatan untuk membuat pilihan dapat dilihat dari dua segi. Pertama,
dari segi penggunaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki. Kedua, dari segi
mengonsumsi barang-barang yang dihasilkan. Setiap individu harus memikirkan
cara terbaik dalam menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya.
Usaha ini bertujuan untuk memaksimumkan pendapatan yang akan dinikmatinya
dengan menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya tersebut. Dengan
demikian, pendapatan yang diterima dari penggunaan sumber-sumber daya ekonomi
yang dimiliki setiap individu dapat menentukan jenis-jenis dan jumlah barang
yang akan dibeli.
2. Pilihan
dalam Memproduksi
Pilihan
dalam memproduksi biasanya dilakukan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan
barang dan jasa yang diperlukan individu, perusahaan lain, dan pemerintah.
Pemilik-pemilik perusahaan menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan,
dan keuntungan maksimal hanya akan didapat apabila pemilik-pemilik (pemimpin)
perusahaan membuat pilihan yang teliti atas jenis barang dan jasa yang akan dijualnya,
dan jenis-jenis serta jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakannya.
Dalam
penjualan barang, para pengusaha dapat menentukan tingkat produksi yang memberi
keuntungan paling banyak. Adapun dalam penggunaan sumber-sumber daya ekonomi,
yang perlu dipikirkan adalah menentukan kombinasi sumber-sumber daya ekonomi
yang dapat meminimalkan biaya produksi.
2.SKALA PRIORITAS
Dalam
menentukan pilihan, kita haruslah berpikir secara rasional dalam mengambil
keputusan dan mengesampingkan tindakan-tindakan irasional dalam mengambil
keputusan. Artinya disini, kita harus menggunakan akal sehat kita dalam
mengambil keputusan sehingga kita dapat mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya
antara pengorbanan yang diberikan dan manfaat yang diperoleh.
Steven R.
Covey menawarkan tabel skala prioritas yang dapat kita gunakan untuk menentukan
kebutuhan mana yang harus kita dahulukan, mengingat sumber daya yang kita
miliki terbatas untuk memenuhi kebutuhan kita yang banyak dan beraneka ragam.
Gambar skala prioritas
Dalam tabel
skala prioritas terdapat empat kuadran yakni:
Kuadran I :
merupakan kuadran yang mewakili kebutuhan yang penting dan mendesak untuk
dipenuhi
Kuadran II :
merupakan kuadran yang mewakili kebutuhan yang penting tapi kurang mendesak
untuk dipenuhi
Kuadran III
: merupakan kuadran yang mewakili kebutuhan yang kurang penting namun mendesak
untuk dipenuhi
Kuadran IV :
merupakan kuadran yang mewakili kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak
Selain
menggunakan tabel skala prioritas, kita juga dapat menggunakan “nilai pengaruh”
atau skala dari setiap kebutuhan yang kita perlukan. Kita dapat menggunkan
skala 1 sampai dengan 10 untuk setiap kebutuhan yang kita perlukan sesuai
dengan tingkat kepentingannya, dimana artinya nilai 1 berarti kebutuhan
tersebut tidak penting dan nilai 10 berarti kebutuhan tersebut sangatlah
penting.
Prinsip
ekonomi dapat kita gunakan untuk menentukan mana prioritas kebutuhan kita yang
lebih penting sampai yang kurang penting. Prinsip ekonomi merupakan pedoman
bagi kita untuk melakukan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil yang
optimal dengan tingkat kerugian yang paling rendah diantara kemungkinan yang
ada.
Dengan
demikian kita dapat membuat kesimpulan, dalam membuat skala prioritas kita
dapat membuat langkah-langkah sebagai berikut :
·
Menuliskan
kebutuhan kita dalam suatu daftar kebutuhan
·
Mengelompokan
kebutuhan kita dari segi kepentingannya
·
Membuat
keputusan kebutuhan mana yang akan kita penuhi terlebih dahulu.
Berikut
contoh untuk menentukan skala prioritas menggunakan alat tabel skala prioritas
:
1. Kebutuhan Budi untuk sekolah di bulan
Juli yaitu :
2. Membeli buku dan alat tulis untuk
keperluan belajar
3. Membeli buku pelajaran
4. Membeli tas sekolah baru dengan model
terbaru
5. Membeli LKS dari guru
6. Membeli sepatu baru karena sepatu
lama sudah rusak
7. Menyiapkan ongkos untuk ke sekolah
per harinya Rp. 10.000,-
Untuk menentukan kebutuhan mana yang lebih utama untuk dipenuhi, maka
Budi membuat tabel skala prioritas sebagai berikut :
Dari tabel
skala prioritas di atas maka budi dapat membuat keputusan :
1. Membeli buku dan alat tulis harus
dipenuhi terlebih dahulu karena itu sangat penting dan mendesak
2. Ongkos adalah kebutuhan kedua yang
harus dipenuhi, karena Budi tidak mau berjalan kaki ke sekolah, jadi dia harus
menyiapkan ongkos selama sebulan dan anggaran tersebut tidak boleh terpakai
untuk anggara lain
3. Membeli buku pelajaran dan LKS adalah
prioritas selanjutnya yang harus dipenuhi, karena walaupun tidak mendesak,
harus tetap dipenuhi agar proses belajar Budi nantinya tidak terganggu
4. Walaupun membeli sepatu tidak
penting, namun merupakan prioritas selanjutnya untuk dipenuhi, karena mau tiak
mau Budi harus mengganti sepatunya karena sudah tidak nyaman dipakai, tapi kalo
anggarannya atau uangnya tidak mencukupi, toh sepatu lama masih bisa digunakan
5. Nampaknya Budi harus mengesampingkan
niatnya untuk membeli tas baru karena tas lama masih bagus untuk digunakan,
namun jika masih ada sisa anggaran ia akan membeli tas baru tersebut
Berikut
contoh jika Budi akan menggunakan pendekatan nilai pengaruh untuk menentukan
skala prioritas kebutuhan sekolahnya :
1. Kebutuhan Budi untuk sekolah di bulan
Juli yaitu :
2. Membeli buku dan alat tulis untuk
keperluan belajar nilai skor 10
3. Membeli buku pelajaran nilai skor 7
4. Membeli tas sekolah baru dengan model
terbaru nilai skor 4
5. Membeli LKS dari guru nilai skor 8
6. Membeli sepatu baru karena sepatu
lama sudah rusak nilai skor 5
7. Menyiapkan ongkos untuk ke sekolah
per harinya Rp. 10.000,- nilai skor 9
Dengan
demikian skala prioritas budi dlam memenuhi kebutuhannya adalah sebagai berikut
:
1. Membeli buku dan alat tulis untuk
keperluan belajar
2. Menyiapkan ongkos untuk ke sekolah
per harinya Rp. 10.000,-
3. Membeli LKS dari guru
4. Membeli buku pelajaran
5. Membeli sepatu baru karena sepatu
lama sudah rusak
6. Membeli tas sekolah baru dengan model
terbaru
KEBUTUHAN DAN ALAT PEMUAS KEBUTUHAN
A. Macam-macam kebutuhan
1) Manusia dihadapkan menurut intensitas
kegunaan
·
Kebutuhan
Primer adalah kebutuhan yang wajib dipenuhi. contohnya sandang, pangan dan
papan.
·
Kebutuhan
Sekunder
·
Kebutuhan
Tersier
2) Kebutuhan menurut bentuk dan sifatnya
·
Kebutuhan
Jasmani
·
Kebutuhan
Rohani
3) Kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan
·
Kebutuhan
Individu (perorangan)
·
Kebutuhan
Kelompok ( kolektif)
4) Kebutuhan menurut waktu
·
Kebutuhan
Sekarang
·
Kebutuhan
masa datang (masa depan)
B. Alat Pemuas kebutuhan
Dalam ilmu
ekonomi alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi
dua jenis yakni barang dan jasa.
1.Barang
Barang dapat
diartikan berupa segala sesuatu yang berwujud, dapat dilihat dan diraba,
misalnya perabotan rumah tangga, perlengkapan sekolah, perlengkapan elektronik
dan lain-lain.
a) Alat pemenuhan kebutuhan berdasarkan
ketersediaannya
1. Barang ekonomi
Barang ekonomi adalah barang yang diperoleh apabila manusia mengeluarkan
pengorbanan tertentu berupa uang dan waktu, karena jumlahnya terbatas. Misalnya
siswa mengeluarkan uang untuk mendapatkan tas atau sepatu.
2. Barang bebas
Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melimpah dan
dapat diambil begitu saja tanpa pengorbanan. Misalnya air laut, udara, sinar
matahari, dll.
3. Barang illith
Barang illith adalah barang yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat
menimbulkan kerugian dan bahaya bagi kehidupan manusia. Misalnya luapan air
sungai, kebakaran, dll.
b) Barang berdasarkan tujuan penggunaan
1. Barang konsumsi
Adalah barang yang dapat
dikonsumsi langsung untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
2. Barang produksi
Adalah
barang yang digunakan untuk mendukung proses produksi agar menghasilkan
barang dan jasa. Misalnya bahan baku,
bahan setengah jadi, modal, dll.
c) Barang berdasarkan proses produksi
1. Bahan Mentah
Bahan mentah adalah bahan
yang belum pernah mengalami proses pengolahan. Bahan mentah disebut juga bahan
baku. Contohnya: a) dari hasil tambang; minyak bumi, tembaga, timah, perak,
batu bara, dan lain-lain. b) dari hasil hutan; kayu, damar, rotan, dan
sebagainya. c) dari perkebunan; teh, tembakau, kopi, dan sebagainya. d) dari
hasil pertanian; padi, palawija, sayuran, dan sebagainya
2. Bahan Setengah Jadi
Bahan setengah jadi
adalah bahan yang sudah diolah tetapi belum menjadi produk akhir. Agar menjadi
bahan siap pakai perlu pengolahan lebih lanjut. Contohnya, benang; bila diolah
lebih lanjut akan menjadi kain. Kain bila diolah lebih lanjut akan menjadi baju
yang siap pakai.
3. Bahan Siap Pakai (Bahan Jadi)
Bahan jadi adalah bahan yang siap
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya, tas, sepatu, baju, dan
sebagainya.
d) Barang menurut hubungan dengan barang
lain
1. Barang Substitusi ( pengganti)
merupakan barang yang
digunakan untuk menggantikan fungsi barang lain. Mislanya gas menggantikan minyak tanah sebagai bahan
bakar, sagu menggantikan beras sebagai makanan pokok, dll.
2. Barang komplementer (pelengkap)
merupakan barang yang jika digunakan
secara bersama-sama akan memiliki nilai guna. Misalnya mobil dapat dijalankan
jika diisi bensin.dll.
2.Jasa
Sedangkan
jasa dapat diartikan segala sesuatu yang tidak berwujud tetapi dapat dirasakan
manfaatnya, misalnya layanan kesehatan (medis), Bimbingan Konseling (BK),
konsultan hukum dan keuangan, dll.
PENGERTIAN PRINSIP EKONOMI DAN MOTIF EKONOMI
Prinsip Ekonomi adalah tindakan untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dengan pemanfaatan biaya tertentu. Dalam ilmu ekonomi,
prinsip ekonomi adalah adalah usaha dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya
(minimal) untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya (maksimal).
Prinsip
ekonomi dilakukan oleh 3 pelako ekonomi
yang saling berkaitan, yaitu konsumen, produsen, dan pedagang/distributor yang
menyalurkan barang. Untuk penjelasan konsumen, produsen, distributor.
Motif Ekonomi adalah dorongan untuk melakukan
tindakan ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran. Ambil contoh jawablah
pertanyaan berikut :
1. Mengapa kamu ingin memenuhi
kebutuhan?
2. Apa alasan kamu dalam memenuhi
kebutuhan itu?
3. Apa yang menjadi alasan kamu memilih
jenis barang tertentu?
Dari
pertanyaan diatas dapat kita simpulkan adanya dorongan (motivasi) pada dirimu
atau motivasi masing-masing setiap orang sehingga ada keinginan untuk berbuat
sesuatu, seperti berikut ini.
1. Andi ikut memberi pertolongan kepada
korban bencana alam karena ingin berbuat sosial.
2. Sinta ingin menjadi orang kaya karena
ingin memperoleh penghargaan dan kekuasaan.
Dari
beberapa contoh kasus di atas menunjukkan adanya dorongan terhadap keinginan
atau alasan pada diri manusia untuk melakukan tindakan atau perbuatan yang
berkaitan dengan benda maupun jasa untuk memperoleh kepuasan. dorongan yang
menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi. Adapun
motif ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam lima macam, yaitu berikut ini:
·
Motif
untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
·
Motif
untuk memperoleh keuntungan.
·
Motif
untuk memperoleh penghargaan.
·
Motif
untuk mendapatkan kekuasaan.
·
Motif
sosial atau menolong sesama manusia.
KONSEP EKONOMI SYARIAH
Ekonomi syariah atau sering disebut juga dengan Ekonomi Islam adalah bentuk percabangan
ilmu ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah melandaskan
pada syariat Islam, yang berasal dari Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan Qiyas.
Hukum-hukum yang melandasai prosedur transaksi sepenuhnya untuk kemaslahatan
masyarakat. Kesejahteraan masyarakat ini tidak diukur dari aspek materil saja,
namun juga mempertimbangkan dampak sosial, mental dan spiritual serta dampaknya
pada lingkungan.
Karakteristik
ekonomi syariah, antara lain:
1. Menggunakan Sistem
Bagi Hasil
Salah satu
prinsip ekonomi syariah adalah pembagian kepemilikan yang mengedepankan
keadilan Artinya, keuntungan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi dibagi
secara adil, misalnya dalam perbankan syariah ada bagian keuntungan untuk bank
maupun untuk nasabah.
2. Menggabungkan antara
Nilai Spiritual dan Material
Ekonomi syariah
hadir sebagai wujud dalam membantu perekonomian para nasabah untuk mendapatkan
keuntungan sesuai ajaran Islam. Kekayaan yang diperoleh dari kegiatan ekonomi
dapat digunakan untuk zakat, infaq, dan shodaqah sesuai ajaran Islam.
3. Memberikan Kebebasan
sesuai Ajaran Islam
Ekonomi
syariah memberikan kebebasan kepada para pelaku ekonomi untuk bertindak sesuai
hak dan kewajiban mereka dalam menjalankan perekonomian dan kegiatan yang
dilakukan haruslah positif sesuai ajaran yang berlaku dan mempertanggungjawabkan
apa yang telah dilakukan.
4. Mengakui Kepemilikan
Multi Jenis
Artinya
bahwa kepemilikan dana dan harta dalam perekonomian sejatinya hanyalah milik
Allah. Sehingga dalam menjalankan perekonomian sesuai dengan ajaran islam.
5. Terikat Akidah,
Syariah, serta Moral
Semua
kegiatan ekonomi didasarkan pada akidah, syariah dan moral untuk menyeimbangkan
perekonomian.
6. Menjaga Keseimbangan
Rohani dan Jasmani
Tujuan
perekonomian syariah bukan sekedar keuntungan fisik, namun diarahkan untuk
mendapatkan keuntungan dan ketenangan batin di dalam hidup.
7. Memberikan Ruang
pada Negara dan Pemerintah
Perekonomian
syariah memberikan ruang kepada pemerintah dan negara untuk ikut bercampur
tangan sebagai penengah apabila terjadi suatu permasalahan.
8. Melarang Praktik
Riba
Salah satu
bentuk riba adalah penambahan-penambahan pembayaran oleh orang yang memiliki
harta kepada orang yang meminjam hartanya karena pengunduran janji pembayaran
oleh pinjaman dari waktu yang telah ditentukan. Dalam perekonomian syariah
praktik riba adalah hal yang dilarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar