Jumat, 06 September 2019

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI


PENGERTIAN ILMU EKONOMI

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pengertian ilmu ekonomi menurut KBBI adalah sebuah cabang ilmu yang merujuk pada berbagai asas –asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang atau kekayaan.
Kekayaan yang dimaksud disini adalah termasuk uang, perindustrian maupun kegiatan perdagangan. Serta mencakup hal- hal mengenai pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga.
Menurut KBBI, ilmu ekonomi juga berhubungan dengan tata kehidupan perekonomian suatu negara. Maksud dari perekonomian disini mencakup semua tindakan seperti aturan dan cara untuk menjalankan usaha berekonomi (perdagangan dan perindustrian).
Selain itu ilmu ekonomi juga berarti urusan keuangan rumah tangga. Rumah tangga yang dimaksud seperti organisasi atau Negara.
2. Menurut Wikipedia Ensiklopedia Indonesia
Pengertian Ilmu ekonomi menurut Wikipedia adalah ilmu yang mempelajari aktivitas perilaku manusia (sosial) yaitu kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Istilah ekonomi berasal dari kata “oikos” yang berarti keluarga atau rumah tangga. Dan “nomos” yang berarti peraturan, aturan dan hukum.Jadi secara garis besar dapat diartikan sebagai aturan atau manajemen rumah tangga.
Ilmu ekonomi juga dapat diartikan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk menciptakan kemakmuran. Dalam memilih dan menciptakan kemakmuran, manusia akan melakukan aktivitas ekonomi seperti produksi, distribusi maupun konsumsi.
Dalam hal ini memunculkan masalah ekonomi yaitu ketidakseimbangan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang makin terbatas.

MENURUT SEJUMLAH PAKAR ATAU PARA AHLI
Pengertian Ilmu Ekonomi
Selain secara umum, pengertian ilmu ekonomi juga dapat ditilik melalui pendapat para ahli. Para pakar dan ahli ini berasal dari luar negeri maupun Indonesia. Berikut ulasannya.
1. Menurut Aristoteles
Menurut Aristoteles ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai sebuah cabang ilmu kajian yang bisa digunakan melalui 2 cara jalan. Dua jalan yang dimaksud disini adalah yang pertama dengan cara memakai segala hal yang mendekati kemungkinannya untuk dipakai.
Kedua adalah dengan cara menggunakan segala hal yang  kemungkinan bisa ditukarkan dengan barang. Jadi dari sinilah ekonomi menyebabkan munculnya nilai pemakaian dan nilai pertukaran.
2. Menurut Adam Smith
Perlu diketahui Adam Smith adalah seorang tokoh filsuf politik ekonomi sekaligus pencetus sistem ekonomi kapitalise pada abad 18 dan 19. Dirinya terkenal dengan salah satu teori yaitu teori keunggulan mutlak.Menurutnya ekonomi berhubungan dengan suatu penyelidikan tentang kondisi dan sebab adanya kekayaan Negara.
Adam smith menjabarkan bahwa pengertian ilmu ekonomi adalah ilmu yang secara sistematis mempelajari tentang seluk beluk tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia disini merujuk pada usahanya untuk mengalokasikan sumber daya terbatas dan tak terbatas untuk mencapai tujuan tertentu dalam kehidupannya.
3. Menurut Abraham Maslow
Abraham Maslow adalah seorang psikolog dan inspirator dalam hal teori kepribadian,identitas serta softskill. Beliau berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah sebuah bidang ilmu yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan manusia.
Permasalahan disini tentunya melibatkan masalah perekonomian dengan menerapkan sumber perekonomian yang ada sesuai prinsip dan teori yang efektif dan efisien.
4. Menurut Paul Anthony Samuelson
Menurutnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang digunakan oleh masyarakat dalam upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan berbagai sumber terbatas.
Sumber terbatas ini akan digunakan untuk menghasilkan banyak produk dan komoditi. Produk komoditi tersebut akan dipasarkan dengan cara didistribusikan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dengan begitu manusia akan berpeluang untuk mendapatkan banyak keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menggunakan modal yang kecil.Intinya ilmu ekonomi dapat dikatakan sebuah studi tentang manusia dalam kegiatannya sehari-hari dalam rangka untuk mendapat dan menikmati kehidupan.
5. Menurut John Stuart Mill
John Stuart Mill adalah seorang filsuf empiris yang terkenal di Negara Inggris. Berjasa dalam melakukan reformasi utilitarianisme sosial Inggris. John mills adalah anak dari seorang akademisi dan sejarawan bernama James Mill.
Secara umum John Mill berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah sebuah cabang ilmu praktis atau sains praktikal yang mempelajari tentang seluk beluk penagihan dan pengeluaran. Ekonomi menurutnya juga tentang kegiatan produksi dan distribusi kekayaan.
6. Menurut M. Manullang
Ilmu ekonomi menurutnya adalah suatu studi atau ilmu pengetahuan yang mempelajari seluruh hal di dalam masyarakat demi usahanya untuk meraih kemakmuran. Kemakmuran disini adalah keadaan dimana setiap orang akan bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Kebutuhan yang dimaksud bisa berupa barang dan jasa.
 7. Menurut Amwal
Menurut Amwal ilmu ekonomi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menentukan sebuah keputusan yang efektif. Keputusan efektif ini diambil guna mengelola sumber daya yang sudah tersedia. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan individu atau masyarakat.
8. Menurut Suherman Rosyidi
Pengertian ilmu ekonomi menurutnya merupakan salah satu cabang studi atau ilmu pengetahuan yang berupaya dengan sungguh sungguh memberikan pengetahuan.
Pengetahuan yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan gejala-gejala yang timbul di lingkungan masyarakat. Gejala ini muncul karena akibat sejumlah perbuatan manusia.
Maksudnya Perbuatan manusia disini berupa usaha usaha mereka dalam rangka memenuhi kebutuhan. Atau dengan kata lain cara demi pencapaian kemakmuran hidup manusia.
9. Menurut Khursid Ahmad
Menurut Khursid Ahmad ilmu ekonomi adalah hal hal yang berhubungan dengan sejumlah upaya untuk memahami setiap permasalahan ekonomi dengan perilaku manusia. Berikut hubungan keduanya namun melalui sudut pandang ajaran agama islam.
10. Menurut Louis Cantori
Sedikit ada kemiripan pendapat dengan Khursid Ahmad yang menilik ilmu ekonomi menurut sudut pandang islam.Menurut Louis Cantori ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang didasari atas segi islami. Yaitu mengenai masalah yang menjamin berputarnya nilai dari harta yang dimiliki oleh setiap manusia.
Hingga mencapai suatu titik dimana manusia tersebut akan memaksimalkan seluruh fungsi hidupnya hanya sebagai hamba Allah sang Pencipta. Yang mana akan dipergunakan untuk mencapai falah (Kesejahteraan ) di dunia maupun di akhirat nanti.
11. Menurut Hermawan Kertajaya
Hermawan Kertajaya adalah salah satu tokoh pakar pemasaran yang berasal dari Indonesia namun sudah dikenal di mata dunia. Dulu pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Surabaya (ITS) namun tidak sampai selesai.
Meskipun begitu oleh ITS malah diberikan gelar Honoris Causa atas dedikasi ilmunya dalam sektor ekonomi dan pemasaran level dunia.
Pengertian ilmu Ekonomi menurutnya adalah sebuah wadah. Yang didalamnya terdapat berbagai sektor sektor industri yang telah melekat.
12. Menurut Gregory Mankiw
Menurutnya ilmu ekonomi adalah sebuah studi atau cabang ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang bagaimana cara masyarakat dalam mengelola sumber sumber daya langka.
13. Menurut Penson
Pengertian ilmu ekonomi yang terakhir yaitu menurut Penson.  Penson berpendapat bahwa ilmu ekonomi yaitu sebuah ilmu yang selalu mengkaji mengenai kesejahteraan material pada setiap diri manusia. Kesejahteraan material disini adalah bisa berupa benda (produk) maupun jasa.





KELANGKAAN & BIAYA PELUANG

A. Pengertian Kelangkaan

Pada setiap bidang kehidupan, terlihat adanya kelangkaan. Di daerah perkotaan banyak tanah digunakan untuk tempat pemukiman sehingga lahan untuk pertanian sangat kurang. Seseorang baru dapat memperoleh sumber daya setelah mengeluarkan berbagai pengorbanan. Namun demikian ternyata masih ada juga yang tidak mampu memperolehnya, apakah karena memang sudah habis, jumlahnya sedikit atau mereka tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas yang terbatas inilah yang disebut dengan kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan.
Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua pengertian, yaitu:
1.     langka; karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkandengan jumlah kebutuhan.
2.     langka; karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan

B. Keterbatasan Sumber Daya

Sumber daya yang sifatnya terbatas (langka) akan berdampak pada barang atau jasa yang dihasilkan juga akan langka. Sumber daya atau faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi dikenal empat faktor produksi pokok, yaitu tanah (land), tenaga kerja (labour), modal (capital), dan kewirausahaan (entrepreneur).
1.    Tanah (land)
     Sumber daya tanah terbatas (langka) karena bila kita menggunakan tanah tertentu untuk bangunan, maka kita tidak dapat lagi menggunakannya untuk lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan tanah untuk jalan tol, maka tanah untuk pemukiman penduduk akan berkurang. Dengan demikian, faktor produksi tanah menjadi langka dan sangat terbatas.
2.    Tenaga kerja (labour)
     Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja mencakup tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh manusia. Bila banyak tenaga kerja yang bekerja di pabrik akan sedikit tenaga kerja di bidang pertanian. Hal ini menandakan adanya keterbatasan tenaga kerja.
3.    Modal (capital)
   Jumlah capital terbatas karena kemampuan manusia untuk menghasilkannya terbatas. Bila modal banyak digunakan untuk memproduksi lemari es, modal untuk menghasilkan perahu, kapal terbang, dan jalan raya harus dikurangi.
4.    Kewirausahaan (entrepreneur)
     Banyak produk yang tidak mampu dihasilkan karena tidak adanya faktor penguasaha. Faktor produksi pengusaha merupakan faktor yang sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga faktor produksi lainnya tanpa ada keahlian dalam mengolah pengusaha semuanya tidak akan berarti.

C.        Faktor-faktor Penyebab Kelangkaan

1.        Keterbatasan Jumlah Benda Pemuas Kebutuhan yang Ada di Alam
Di alam tersedia banyak benda yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun, karena tidak semua benda tersebut dapat segera diperbaharui, maka jumlahnya pun terbatas. Missal, minyak bumi dan barang-barang tambang lainnya yang memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk memperbaharuinya.
2.        Kerusakan Sumber Daya Alam Akibat Ulah Manusia
       Penebangan hutan yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan tersebut menjadi cepat rusak dan gundul. Ini tentu memerlukan waktu lama untuk memperbaikinya.Contohnya,akibat pencemaran air tidak bisa diminum.

3.        Keterbataan Kemampuan Manusia untuk Menolah Sumber Daya yang Ada.
      Keterbatasan  kemampuan untuk mengolah terjadi karena kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, bias juga karena kekuranagn modal dan factor-faktor lain.
4.    Peningkatan Kebutuhan Manusia yang Lebih Cepat Dibandingkan dengan Kemampuan Penyediaan Sarana Kebutuhan.
Terbatasnya benda pemuas kebutuhan yang tersedia, jumlah dan jenis yang dibutuhkan tidak terbatas. Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas dengan alat atau benda pemuas kebutuhan yang terbatas. Tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi sehingga manusia harus melakukan pilihan dari berbagai alternative yang tersedia. Artinya, sebagian kebutuhan dapat dipenuhi, dan sebagian lagi tidak dapat dipenuhi.
5.    Bencana alam
       Bencana lam seperti gempa,banjir,tsunami merusak sumber daya barang/jasa, sehingga sumber daya tersebut tidak dapat digunakan lagi.
6.   Perang/konflik
      Terjadinya perang atau konflik di suatu daerah atau negara dapat menyebabkan terhambatnya kegiatan ekonomi yang menghambat proses produksi maupun distribusi barang atau jasa sehingga terjadilah kelangkaan.

BIAYA PELUANG (OPPORTUNITY COST)

Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mengadakan, mendirikan, atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan barang dan jasa atau memproduksi barang dan jasa, yang dinyatakan oleh satuan uang menurut harga pasar yang berlaku. Biaya peluang terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas pada keterbatasan sumberdaya. Biaya peluang tidak selalu berupa uang yang harus dikeluarkan, tetapi lebih merupakan pengorbanan yang harus dihadapi oleh setiap pelaku ekonomi ketika mengambil keputusan ekonomi.
Hal inilah yang menuntut manusia untuk bersikap rasional dalam menentukan berbagai pilihan sumberdaya yang dimiliki untuk memuaskan kebutuhan hidupnya.
Dalam waktu yang sama seseorang dapat melakukan berbagai pilihan kegiatan yang harus dipilih. Misalnya seorang siswa harus melakukan pilihan pada waktu yang sama antara bermain bola dengan teman-temannya dan menonton pertandingan sepak bola di tv.
Apabila ia memilih untuk bermain dengan teman-temannya, maka ini merupakan biaya peluang yang ia peroleh, sedangkan alternatif terbaik lainnya yang tidak digunakan (oportunity lost) adalah menonton pertandingan sepak bola di tv. Jadi biaya peluang adalah nilai pilihan terbaik lain yang tidak digunakan.

BIAYA SEHARI-HARI

Biaya sehari-hari dapat diartikan sejumlah uang yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Misalnya: biaya transportasi, uang makan, uang belanja
Apabila terjadi kenaikan harga pada beberapa produk, maka akan berakibat pada penambahan pengeluaran pada biaya sehari-hari. Sebagai contoh, pada tahun 2003 pemerintah melakukan kenaikan tarif baru untuk layanan PLN, PAM, Telpon, dan BBM, walaupun ada beberapa yang ditunda kenaikannya bahkan dibatalkan, tetapi akibat dari ini semua berdampak pada kenaikan harga barang, dan masyarakat sebagai konsumen yang merasakan imbasnya secara langsung. Awalnya dengan pendapatan Rp. 1.250.000 per bulan dapat mencukupi biaya sehari-hari, tetapi akibat adanya kenaikan tarif, menjadi tidak cukup.
Sistem perekonomian Indonesia adalah sistem kerakyatan, dimana semua pengelolaan sumberdaya harus mendatangkan manfaat dan memberikan keuntungan bagi masyarakat. Dalam hal ini pemerintah menerapkan arah kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya, yang meliputi:
1.       melakukan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam kegiatan perekonomian global yang berbasis pada keunggulan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang dimiliki.
2.       mela kukan pengembangan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumberdaya bahan pangan, kelembagaan dan budaya lokal, guna menjamin tersedianya pangan dengan harga yang terjangkau.
3.       meningkatkan persediaan sumber energi dan tenaga listrik yang ramah lingkungan.
4.       melakukan kebijakan pertanahan untuk meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan tanah secara adil
5.       melakukan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik (PAM, PLN, Telpon) untuk pemerataan pembangunan
6.      meningkatkan kemampuan dan kemandirian tenaga kerja secara keseluruhan,sistem pengupahan, jaminan kesejahteraan dan perlindungan, serta kebebasan berserikat.
7.      meningkatkan kuantitas dan kualitas pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dengan memperhatikan kompetensi, perlindungan dan pembelaan tenaga kerja. 




PILIHAN DAN SKALA PRIORITAS

1.PILIHAN(CHOICE)

Timbulnya kelangkaan membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan tidak bisa mendapat semua yang mereka butuhkan sehingga mereka harus membuat pilihan. Pada setiap kegiatannya, mereka harus menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif pilihan yang telah dibuat.
Pilihan-pilihan tersebut meliputi pilihan dalam mengonsumsi dan pilihan dalam  memproduksi. Tujuannya adalah agar sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia digunakan secara efisien dan dapat mewujudkan kepuasan yang paling maksimal pada individu dan masyarakat.
1. Pilihan dalam Mengonsumsi
Pada hakikatnya kegiatan untuk membuat pilihan dapat dilihat dari dua segi. Pertama, dari segi penggunaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki. Kedua, dari segi mengonsumsi barang-barang yang dihasilkan. Setiap individu harus memikirkan cara terbaik dalam menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya. Usaha ini bertujuan untuk memaksimumkan pendapatan yang akan dinikmatinya dengan menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya tersebut. Dengan demikian, pendapatan yang diterima dari penggunaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki setiap individu dapat menentukan jenis-jenis dan jumlah barang yang akan dibeli.
2. Pilihan dalam Memproduksi
Pilihan dalam memproduksi biasanya dilakukan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan individu, perusahaan lain, dan pemerintah. Pemilik-pemilik perusahaan menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan, dan keuntungan maksimal hanya akan didapat apabila pemilik-pemilik (pemimpin) perusahaan membuat pilihan yang teliti atas jenis barang dan jasa yang akan dijualnya, dan jenis-jenis serta jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakannya.
Dalam penjualan barang, para pengusaha dapat menentukan tingkat produksi yang memberi keuntungan paling banyak. Adapun dalam penggunaan sumber-sumber daya ekonomi, yang perlu dipikirkan adalah menentukan kombinasi sumber-sumber daya ekonomi yang dapat meminimalkan biaya produksi.

2.SKALA PRIORITAS

Dalam menentukan pilihan, kita haruslah berpikir secara rasional dalam mengambil keputusan dan mengesampingkan tindakan-tindakan irasional dalam mengambil keputusan. Artinya disini, kita harus menggunakan akal sehat kita dalam mengambil keputusan sehingga kita dapat mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya antara pengorbanan yang diberikan dan manfaat yang diperoleh.
Steven R. Covey menawarkan tabel skala prioritas yang dapat kita gunakan untuk menentukan kebutuhan mana yang harus kita dahulukan, mengingat sumber daya yang kita miliki terbatas untuk memenuhi kebutuhan kita yang banyak dan beraneka ragam.




                                                      Gambar skala prioritas

Dalam tabel skala prioritas terdapat empat kuadran yakni:
Kuadran I : merupakan kuadran yang mewakili kebutuhan yang penting dan mendesak untuk dipenuhi
Kuadran II : merupakan kuadran yang mewakili kebutuhan yang penting tapi kurang mendesak untuk dipenuhi
Kuadran III : merupakan kuadran yang mewakili kebutuhan yang kurang penting namun mendesak untuk dipenuhi
Kuadran IV : merupakan kuadran yang mewakili kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak
Selain menggunakan tabel skala prioritas, kita juga dapat menggunakan “nilai pengaruh” atau skala dari setiap kebutuhan yang kita perlukan. Kita dapat menggunkan skala 1 sampai dengan 10 untuk setiap kebutuhan yang kita perlukan sesuai dengan tingkat kepentingannya, dimana artinya nilai 1 berarti kebutuhan tersebut tidak penting dan nilai 10 berarti kebutuhan tersebut sangatlah penting.
Prinsip ekonomi dapat kita gunakan untuk menentukan mana prioritas kebutuhan kita yang lebih penting sampai yang kurang penting. Prinsip ekonomi merupakan pedoman bagi kita untuk melakukan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan tingkat kerugian yang paling rendah diantara kemungkinan yang ada.
Dengan demikian kita dapat membuat kesimpulan, dalam membuat skala prioritas kita dapat membuat langkah-langkah sebagai berikut :
·        Menuliskan kebutuhan kita dalam suatu daftar kebutuhan
·        Mengelompokan kebutuhan kita dari segi kepentingannya
·        Membuat keputusan kebutuhan mana yang akan kita penuhi terlebih dahulu.

Berikut contoh untuk menentukan skala prioritas menggunakan alat tabel skala prioritas :
1.     Kebutuhan Budi untuk sekolah di bulan Juli yaitu :
2.     Membeli buku dan alat tulis untuk keperluan belajar
3.     Membeli buku pelajaran
4.     Membeli tas sekolah baru dengan model terbaru
5.     Membeli LKS dari guru
6.     Membeli sepatu baru karena sepatu lama sudah rusak
7.     Menyiapkan ongkos untuk ke sekolah per harinya Rp. 10.000,-


Untuk menentukan kebutuhan mana yang lebih utama untuk dipenuhi, maka Budi membuat tabel skala prioritas sebagai berikut :        
Dari tabel skala prioritas di atas maka budi dapat membuat keputusan :
1.     Membeli buku dan alat tulis harus dipenuhi terlebih dahulu karena itu sangat penting dan mendesak
2.     Ongkos adalah kebutuhan kedua yang harus dipenuhi, karena Budi tidak mau berjalan kaki ke sekolah, jadi dia harus menyiapkan ongkos selama sebulan dan anggaran tersebut tidak boleh terpakai untuk anggara lain
3.     Membeli buku pelajaran dan LKS adalah prioritas selanjutnya yang harus dipenuhi, karena walaupun tidak mendesak, harus tetap dipenuhi agar proses belajar Budi nantinya tidak terganggu
4.     Walaupun membeli sepatu tidak penting, namun merupakan prioritas selanjutnya untuk dipenuhi, karena mau tiak mau Budi harus mengganti sepatunya karena sudah tidak nyaman dipakai, tapi kalo anggarannya atau uangnya tidak mencukupi, toh sepatu lama masih bisa digunakan
5.     Nampaknya Budi harus mengesampingkan niatnya untuk membeli tas baru karena tas lama masih bagus untuk digunakan, namun jika masih ada sisa anggaran ia akan membeli tas baru tersebut

Berikut contoh jika Budi akan menggunakan pendekatan nilai pengaruh untuk menentukan skala prioritas kebutuhan sekolahnya :
1.     Kebutuhan Budi untuk sekolah di bulan Juli yaitu :
2.     Membeli buku dan alat tulis untuk keperluan belajar nilai skor 10
3.     Membeli buku pelajaran nilai skor 7
4.     Membeli tas sekolah baru dengan model terbaru nilai skor 4
5.     Membeli LKS dari guru nilai skor 8
6.     Membeli sepatu baru karena sepatu lama sudah rusak nilai skor 5
7.     Menyiapkan ongkos untuk ke sekolah per harinya Rp. 10.000,- nilai skor 9
Dengan demikian skala prioritas budi dlam memenuhi kebutuhannya adalah sebagai berikut :
1.     Membeli buku dan alat tulis untuk keperluan belajar
2.     Menyiapkan ongkos untuk ke sekolah per harinya Rp. 10.000,-
3.     Membeli LKS dari guru
4.     Membeli buku pelajaran
5.     Membeli sepatu baru karena sepatu lama sudah rusak
6.     Membeli tas sekolah baru dengan model terbaru




KEBUTUHAN DAN ALAT PEMUAS KEBUTUHAN

A.      Macam-macam kebutuhan

1)     Manusia dihadapkan menurut intensitas kegunaan
·        Kebutuhan Primer adalah kebutuhan yang wajib dipenuhi. contohnya sandang, pangan dan papan.
·        Kebutuhan Sekunder
·        Kebutuhan Tersier
2)      Kebutuhan menurut bentuk dan sifatnya
·        Kebutuhan Jasmani
·        Kebutuhan Rohani
3)      Kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan
·        Kebutuhan Individu (perorangan)
·        Kebutuhan Kelompok ( kolektif)
4)      Kebutuhan menurut waktu
·        Kebutuhan Sekarang
·        Kebutuhan masa datang (masa depan)

B.      Alat Pemuas kebutuhan

Dalam ilmu ekonomi  alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi dua jenis yakni barang dan jasa.
1.Barang
Barang dapat diartikan berupa segala sesuatu yang berwujud, dapat dilihat dan diraba, misalnya perabotan rumah tangga, perlengkapan sekolah, perlengkapan elektronik dan lain-lain.
a)      Alat pemenuhan kebutuhan berdasarkan ketersediaannya
1.     Barang ekonomi
Barang ekonomi adalah barang yang diperoleh apabila manusia mengeluarkan pengorbanan tertentu berupa uang dan waktu, karena jumlahnya terbatas. Misalnya siswa mengeluarkan uang untuk mendapatkan tas atau sepatu.
2.     Barang bebas
Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melimpah dan dapat diambil begitu saja tanpa pengorbanan. Misalnya air laut, udara, sinar matahari, dll.
3.     Barang illith
Barang illith adalah barang yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat menimbulkan kerugian dan bahaya bagi kehidupan manusia. Misalnya luapan air sungai, kebakaran, dll.
b)      Barang berdasarkan tujuan penggunaan
1.     Barang konsumsi
Adalah barang yang dapat dikonsumsi langsung  untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.     Barang produksi
Adalah barang yang digunakan untuk mendukung proses produksi agar menghasilkan barang  dan jasa. Misalnya bahan baku, bahan setengah jadi, modal, dll.
c)      Barang berdasarkan proses produksi
1.     Bahan Mentah
Bahan mentah adalah bahan yang belum pernah mengalami proses pengolahan. Bahan mentah disebut juga bahan baku. Contohnya: a) dari hasil tambang; minyak bumi, tembaga, timah, perak, batu bara, dan lain-lain. b) dari hasil hutan; kayu, damar, rotan, dan sebagainya. c) dari perkebunan; teh, tembakau, kopi, dan sebagainya. d) dari hasil pertanian; padi, palawija, sayuran, dan sebagainya
2.     Bahan Setengah Jadi
Bahan setengah jadi adalah bahan yang sudah diolah tetapi belum menjadi produk akhir. Agar menjadi bahan siap pakai perlu pengolahan lebih lanjut. Contohnya, benang; bila diolah lebih lanjut akan menjadi kain. Kain bila diolah lebih lanjut akan menjadi baju yang siap pakai.

3.     Bahan Siap Pakai (Bahan Jadi)
Bahan jadi adalah bahan yang siap dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya, tas, sepatu, baju, dan sebagainya.
d)      Barang menurut hubungan dengan barang lain
1.     Barang Substitusi ( pengganti)
merupakan barang yang digunakan untuk menggantikan fungsi barang lain. Mislanya   gas menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar, sagu menggantikan beras sebagai makanan pokok, dll.
2.     Barang komplementer (pelengkap)
merupakan barang yang jika digunakan secara bersama-sama akan memiliki nilai guna. Misalnya mobil dapat dijalankan jika diisi bensin.dll.
2.Jasa
Sedangkan jasa dapat diartikan segala sesuatu yang tidak berwujud tetapi dapat dirasakan manfaatnya, misalnya layanan kesehatan (medis), Bimbingan Konseling (BK), konsultan hukum dan keuangan, dll.

  

PENGERTIAN PRINSIP EKONOMI DAN MOTIF EKONOMI

Prinsip Ekonomi adalah tindakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pemanfaatan biaya tertentu. Dalam ilmu ekonomi, prinsip ekonomi adalah adalah usaha dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya (minimal) untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya (maksimal).
Prinsip ekonomi  dilakukan oleh 3 pelako ekonomi yang saling berkaitan, yaitu konsumen, produsen, dan pedagang/distributor yang menyalurkan barang. Untuk penjelasan konsumen, produsen, distributor.
Motif Ekonomi adalah dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran. Ambil contoh jawablah pertanyaan berikut :
1.     Mengapa kamu ingin memenuhi kebutuhan?
2.     Apa alasan kamu dalam memenuhi kebutuhan itu?
3.     Apa yang menjadi alasan kamu memilih jenis barang tertentu?
Dari pertanyaan diatas dapat kita simpulkan adanya dorongan (motivasi) pada dirimu atau motivasi masing-masing setiap orang sehingga ada keinginan untuk berbuat sesuatu, seperti berikut ini.
1.     Andi ikut memberi pertolongan kepada korban bencana alam karena ingin berbuat sosial.
2.     Sinta ingin menjadi orang kaya karena ingin memperoleh penghargaan dan kekuasaan.
Dari beberapa contoh kasus di atas menunjukkan adanya dorongan terhadap keinginan atau alasan pada diri manusia untuk melakukan tindakan atau perbuatan yang berkaitan dengan benda maupun jasa untuk memperoleh kepuasan. dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi. Adapun motif ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam lima macam, yaitu berikut ini:
·        Motif untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
·        Motif untuk memperoleh keuntungan.
·        Motif untuk memperoleh penghargaan.
·        Motif untuk mendapatkan kekuasaan.
·        Motif sosial atau menolong sesama manusia.




KONSEP EKONOMI SYARIAH

Ekonomi syariah atau sering disebut juga dengan Ekonomi Islam adalah bentuk percabangan ilmu ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah melandaskan pada syariat Islam, yang berasal dari Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan Qiyas. Hukum-hukum yang melandasai prosedur transaksi sepenuhnya untuk kemaslahatan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat ini tidak diukur dari aspek materil saja, namun juga mempertimbangkan dampak sosial, mental dan spiritual serta dampaknya pada lingkungan.

Karakteristik ekonomi syariah, antara lain:
1. Menggunakan Sistem Bagi Hasil
Salah satu prinsip ekonomi syariah adalah pembagian kepemilikan yang mengedepankan keadilan Artinya, keuntungan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi dibagi secara adil, misalnya dalam perbankan syariah ada bagian keuntungan untuk bank maupun untuk nasabah.
2. Menggabungkan antara Nilai Spiritual dan Material
Ekonomi syariah hadir sebagai wujud dalam membantu perekonomian para nasabah untuk mendapatkan keuntungan sesuai ajaran Islam. Kekayaan yang diperoleh dari kegiatan ekonomi dapat digunakan untuk zakat, infaq, dan shodaqah sesuai ajaran Islam.
3. Memberikan Kebebasan sesuai Ajaran Islam
Ekonomi syariah memberikan kebebasan kepada para pelaku ekonomi untuk bertindak sesuai hak dan kewajiban mereka dalam menjalankan perekonomian dan kegiatan yang dilakukan haruslah positif sesuai ajaran yang berlaku dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan.
4. Mengakui Kepemilikan Multi Jenis
Artinya bahwa kepemilikan dana dan harta dalam perekonomian sejatinya hanyalah milik Allah. Sehingga dalam menjalankan perekonomian sesuai dengan ajaran islam.
5. Terikat Akidah, Syariah, serta Moral
Semua kegiatan ekonomi didasarkan pada akidah, syariah dan moral untuk menyeimbangkan perekonomian.
6. Menjaga Keseimbangan Rohani dan Jasmani
Tujuan perekonomian syariah bukan sekedar keuntungan fisik, namun diarahkan untuk mendapatkan keuntungan dan ketenangan batin di dalam hidup.
7. Memberikan Ruang pada Negara dan Pemerintah
Perekonomian syariah memberikan ruang kepada pemerintah dan negara untuk ikut bercampur tangan sebagai penengah apabila terjadi suatu permasalahan.
8. Melarang Praktik Riba
Salah satu bentuk riba adalah penambahan-penambahan pembayaran oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya karena pengunduran janji pembayaran oleh pinjaman dari waktu yang telah ditentukan. Dalam perekonomian syariah praktik riba adalah hal yang dilarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar