CATATAN EKONOMI
Pendanaan Nasional
DISUSUN OLEH
Nadhirah Ramadhani Y
XI MIPA 4
TP. 2020/2021
PENDANAAN NASIONAL
A. Pengertian Pendanaan Nasional
1. Secara UmumPendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dengan kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun.
2. Menurut Para Ahli
Pengertian pendapatan nasional juga dikemukakan oleh beberapa para ahli yaitu:
- Alfred Marshall
- Pendapatan nasional adalah hasil dari modal dan juga tenaga kerja yang ditanamkan oleh onvestor terhadap kekayaan suatu negara baikberupa barang ataupun jasa.
- Arthur Cecil Pigou
- Pendapatan nasional adalah bagian dari pendapatan objektif baikyang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang dapat diukur dengan uang.
- Irving Fisher
- Pendapatan nasional adalah hasil bersih yang dapat dikonsumsi secara langsung pada tahun itu juga.
B. Manfaat Pendanaan Nasional
Pendapatan nasional juga memiliki beberapa manfaat bagi negara diantaranya:
- Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara
- Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu
- Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu
- Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor
- Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara
- Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara
- Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan negara lain
- Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu
- Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara
C. Komponen Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional memiliki beberapa komponen dari National Income yang digunakan untuk mengetahui pendapatan nasional dari suatu negara, diantaranya adalah :
1. Gross Domestic Product (GDP)
Produk Domestik Bruto merupakan jumlah total keseluruhan dari nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu negeri dalam kurun waktu satu tahun.
Dernberg mendefinisikan GDP sebagai “nilai pasar akhir dari produksi barang dan jasa yang telah diproduksi secara nasional untuk selama satu tahun akuntansi”.
GDP dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
GDP = Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Asing Dalam Negeri
2. Gross National Product (GNP)
Produk nasional bruto (GNP) adalah jumlah total barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat yang tinggal di suatu negara selama periode tertentu, biasanya dalam kurun waktu satu tahun.
Produksi tersebut termasuk yang dibuat oleh masyarakat yang berada di luar negeri, misalnya pengusaha Indonesia yang bekerja di negara lain.
GNP dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Gross National Product (GNP) = Pendapatan WNI Dalam Negeri + Pendapatan WNI Luar Negeri – Pendapatan Asing Dalam Negeri
3. Produk Domestik Bersih (CDP)
Clean Domestic Products adalah sebuah nilai produksi ekonomi bersih yang dihitung selama sepanjang tahun. Hal ini disebabkan karena beberapa peralatan negara kehabisan stok atau tidak diperbarui setiap tahunnya.
Nilai dari penggunaan modal ini sesuai dengan persentase tertentu dari investasi bruto yang dikurangkan dengan PDB.
4. Produk Nasional Netto (NNP)
Produk nasional neto merupakan jumlah total produk nasional bruto yang dikurangi dengan penyusutan barang modal. Penyusutan didefinisikan sebagai penggantian barang modal yang digunakan untuk kegiatan produksi.
Hal ini biasanya berupa sebuah taksiran, sehingga tak jarang bisa terjadi kekeliruan walaupun itu relatif kecil. NNP dapat dihitung dengan rumus :
NNP = GNP – penyusutan barang modal (depresiasi)
5. Personal Income (PI)
Pendapatan Perseorangan (PI) merupakan jumlah total keseluruhan dari pendapatan yang diterima oleh masing-masing masyarakat, termasuk penghasilan yang diperoleh tanpa harus bekerja, misalnya seorang PNS yang memperoleh uang pensiun.
PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment
Transfer Payment merupakan segaa sesuatu yang berkaitan dengan penerimaan namun bukan dari hasil balas jasa produksi, namun diambil dari pendapatan nasional pada tahun yang sebelumnya.
6. Deflator GDP
Deflator PDB merupakan sebuah indeks yang digunakan untuk menentukan harga barang dan jasa yang termasuk kedalam produk domestik bruto.
Hal ini merupakan indeks harga yang dapat dihitung dengan cara membagi PDB nominal tahun tertentu dengan PDB riil yang kemudian dikalikan dengan 100.
GDP Deflator = Harga Saat ini (Nominal GDP) / Harga Konstan Real GDP x 100
7. Net National Income ( NNI)
Net National Income (NNI) harus menghilangkan unsur pajak tidak langsung dan menambahkan subsidi.
Pajak tidak langsung, pajak yang pembayarannya bisa dialihkan pada pihak lain. Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
NNI = NNP - Pajak tidak langsung - subsidi
CONTOH SOAL:
1. Diketahui GNP suatu negara Rp 50.000.000.000 , terjadi penyusutan Rp 300.000.000 , pajak tidak langsung negara tersebut 20.000.000 , dari yang diketahui maka NNI nya adalah....
Jawab :
NNP = GNP- Penyusutan Modal
= 50.000.000.000 - 300.000.000
= 49.700.000.000
NNI = NNP - Pajak tidak langsung
= 49.700.000.000 - 20.000.000
= 49.680.000.000
Jadi, NNI negara tersebut adalah Rp 49.680.000.000.
2. Diketahui GNP = 150.000 M ; Depresiasi = 25.000 M ; Indirect tax = 5.000 M ; Insurance = 640 M ; Sosial Security Payment = 250 M ; Transfer payment = 840 M ; Direct tax = 700 M. Dari yang diketahui berapakah Personal Income adalah....
Jawab :
NNP = GNP - Depresiasi
= 150.000 M - 25.000 M
= 125.000 M
NI = NNP - Indirect tax
= 125.000 M - 5.000 M
= 120.000 M
PI = NI - Insurance - SSP - Transfer payment
= 120.000 M - 640 M - 250 M + 840 M
= 119.950 M
Jadi, Personal incomenya adalah 119.950 M.
D. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada 3 metode perhitungan pendapatan nasional yang terdiri dari metode pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan metode pendekatan pemasukan. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu.
Macam-Macam Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Metode Pendekatan Nilai Produksi
Cara perhitungan pendapatan negara menggunakan metode pendekatan nilai produksi adalah menjumlahkan barang atau jasa yang di produksi oleh seluruh usaha baik itu BUMN maupun UMKM pada suatu negara dalam waktu setahun.
Kita dapat menghitung pendapatan nasional menggunakan metode produksi bearti kita harus kalikan semua hasil produksi dengan harga satuannya. Jadi apabila dalam setahun ada 1000 item barang atau jasa, maka 1000 barang dan jasa itu dikalikan dengan harga satuannya masing-masing, kemudian dijumlahkan. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Y = {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + … + (Pn x Qn)}
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
2. Metode Pendekatan Pendapatan
Merupakan suatu pendekatan dimana pendapatan nasional dengan menghitung jumlah pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadapa proses produksi.
Cara menghitung pendapatan nasional dengan metode ini dengan melakukan penjumlahan seluruh penerimaan yang didapat oleh pemilik produksi dalam suatu negara selama satu tahun.
Pendapatan nasional adalah penjumlahan dari upah atau gaji, sewa, bunga, dan keuntungan yang diterima para pemilik factor produksi. Pendapatan nasional dihitung menggunakan rumus berikut.
Y = W + r + i + P
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
W= Wage (upah atau gaji)
R = Rent (sewa) bisa biaya sewa tanah, gedung, dan harta tetap lainnya
I = Interest (bunga)
P = Profit (keuntungan)
3. Metode Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional dapat juga dihitung dengan menggunakan metode pendekatan pengeluaran. Untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran dari rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat pada periode tertentu. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah sebagai berikut:
Y = C + I + G + ( X – M )
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
X = ekspor
M = impor
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
E. Pendapatan Perkapita
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk di negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per kapita. PDB per kapita merupakan salah satu indikator untuk mengukur kemakmuran suatu wilayah. Semakin besar pendapatan per kapita mengindikasikan bahwa wilayah tersebut semakin makmur. Sebaliknya, semakin kecil PDB per kapita mengindikasikan bahwa wilayah tersebut kurang makmur. PDB merupakan nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB digunakan sebagai salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.
Menghitung Pendapatan Per Kapita
1. Berdasarkan harga yang sedang berlaku atau disebut juga dengan pendapatan per kapita nominal.
Contoh perhitungan pendapatan per kapita secara nominal :
PNB (Produk Nasional Bruto) untuk harga yang sedang berlaku adalah : 1.300.567 miliar rupiah, dengan Jumlah penduduk : 262.000.000
Kita bisa mendapatkan pendapatan per kapita dengan rumus
PNB Harga yang sedang berlaku : Jumlah Penduduk
Sehingga
= 1.300.567 miliar rupiah : 262.000.000
= Rp 0.0049639961832061 miliar rupiah
= Rp 4.963.996 juta
2. Berdasarkan harga tetap (konstan) diambil dari tahun acuan atau disebut juga dengan pendapatan per kapita riil.
Contoh perhitungan pendapatan per kapita riil :
PNB (Produk Nasional Bruto) untuk harga yang konstan adalah : 400.000 miliar rupiah, dengan jumlah penduduk Rp.262.000.000
Kita bisa mendapatkan pendapatan per kapita dengan rumus:
PNB Harga yang konstan : Jumlah penduduk
Sehingga
= 400.000 miliar rupiah : 262.000.000
= 0.0015267175572519 miliar rupiah
= Rp 1.526.717 juta
Contoh perhitungan keduanya akan menggunakan angka PNB (Produk Nasional Bruto) merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama kurun satu tahun. Ini termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri. Tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah tersebut.
PNB dan PDB berbeda karena PNB memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri, sedangkan PDB hanya menghitung total produksi suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi tersebut dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri ataukah tidak. Pendapatan per kapita adalah tingkat rata-rata pendapatan penduduk suatu negara pada periode tertentu yang diperoleh dengan membagi jumlah pendapatan nasional (biasanya dalam PDB) dengan jumlah penduduk di negara tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar