Jumat, 10 April 2020

CATATAN MANAJEMEN


CATATAN EKONOMI
MANAJEMEN



OLEH:
NADHIRAH RAMADHANI Y
X MIPA 2




TP. 2019/2020

MANAJEMEN

A. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah seperangkat prinsip yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, dan penerapan prinsip-prinsip ini dalam memanfaatkan sumber daya fisik, keuangan, manusia dan informasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Banyak ahli telah mendefinisikan manajemen dengan pemahaman mereka masing-masing. Berikut ini adalah definisi manajemen menurut para ahli di dunia:

  1. Van Fleet dan Peterson mendefinisikan manajemen sebagai serangkaian kegiatan yang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya secara efisien dan efektif dalam mengejar satu atau lebih tujuan.
  2. Megginson, Mosley dan Pietri mendefinisikan manajemen sebagai pekerjaan yang melibatkan sumber daya manusia, keuangan dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.
  3. Sementara Kreitner berpendapat bahwa manajemen adalah proses penyelesaian masalah untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif melalui penggunaan sumber daya secara efisien sesuai dengan perkembangan.
  4. Menurut F. Taylor, manajemen adalah seni mengetahui apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan dan melihat bahwa itu bisa dilakukan dengan cara terbaik dan termurah.


B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut Henry Fayol, pakar manajemen dan administrasi dari Prancis terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengordinasian, dan pengendalian. Fungsi manajemen tersebut dapat dijabarka sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Dalam aktivitas manajemen perencanaan adalah proses menentukan tujuan (visi organisasi) dan membuat strategi mencapainya. Perencanaan adalah proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, semua fungsi manajemen berikutnya tidak akan berjalan.
Pembuatan rencana bisa dilakukan secara formal dan informal, rencana formal adalah rencana yang tertulis sedangkan informal tidak tertulis. Rencana formal biasanya dilakukan oleh organisasi dan diketahui oleh semua anggotanya, kemudian ditetapkan dan wajib dilakukan oleh semua anggota.
Kegiatan dalam fungsi perencanaan meliputi, menetapkan tujuan dan target, merumuskan strategi. Kemudian menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan dan menetapkan standar keberhasilan pencapaian tujuan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi kedua adalah pengorganisasian, menyangkut bagaimana strategi yang dirumuskan dalam perencanaan dituangkan dalam organisasi. Membuat struktur organisasi yang Tangguh dan tepat untuk mencapai tujuab yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dengan fungsi pengorganisasian, diharapkan semua anggota mendapatkan tugas sesuai dengan kemampuannya. Sehingga tujuan organisasi akan dicapai dengan mudah, efektif dan efisien.
Kegiatan dalam pengorganisasian meliputi, pengalokasian sumber daya, merumuskan, menetapkan tugas dan menetapkan prosedur. Menetapkan struktur organisasi yang disertai dengan garis kewenangan dan tanggung jawab. Kegiatan perekrutan, seleksi dan pelatihan, serta kegiatan penempatan sumber daya di tempat yang paling tepat.

3. Pengarahan (Actuating)
Proses implementasi program bisa dijalankan oleh seluruh anggota di dalam sebuah organisasi, sebagai tanggung jawab menjalankan tujuan organisasi. Juga proses memotivasi semua pihak dalam organisasi untuk menjalankan tugasnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas tinggi.
Kegiatan dalam fungsi pengarahan meliputi, proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi. Memberikan tugas dan wewenang yang jelas pada semua anggota organisasi, serta menjelaskan kebijakan yang telah ditetapkan. Semua kegiatan tersebut bertujuan agar semua tenaga kerja bisa bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

4. Mengkoordinasi (Coordination)
Fungsi koordinasi bertujuan untuk membuat organisasi terarah serta tepat pada sasaran. Koordinasi diperlukan untuk mendelegasikan tugas dari pimpinan ke seluruh anggota organisasi. Dengan adanya koordinasi yang berjalan dari atasan sampai bawahan membuktikan bahwa organisasi tersebut masih hidup. Semakin besar sebuah organisasi maka fungsi koordinasi yang dilakukan semakin rumit, maka dibutuhkan ketrampilan manajemen yang lebih besar.

5. Pengendalian (Controlling)
Adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa semua rangkaian kegiatan yang telah direncanakan bisa berjalan sesuai dengan target. Diharapkan target yang telah dibuat sesuai dengan rencana akan tercapai dengan pengendalian performa perusahaan.
Kegiatan dalam proses pengendalian adalah, evaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target. Pengambilan langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan dan melakukan berbagai alternative solusi.

C. Prinsip Manajemen
14 prinsip Manajemen adalah pernyataan yang didasarkan pada kebenaran mendasar dan telah diuji. Prinsip – prinsip manajemen ini berfungsi sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan dan tindakan manajemen. Prinsip – prinsip ini telah disusun dengan menggunakan observasi dan analisis peristiwa yang dihadapi para manajer dalam praktiknya. Henri Fayol mampu mensintesis 14 prinsip manajemen setelah bertahun-tahun melakukan riset.Macam macam prinsip manajemen sebagai berikut:
1. Pembagian Kerja (Division of work)
Pernah mendengar prinsip “the right man in the right place?”.  Dalam praktiknya, karyawan memiliki spesialisasi dalam bidang yang berbeda dan mereka memiliki keterampilan yang berbeda pula satu sama lain. Tingkat keahlian yang berbeda dapat dibedakan dalam bidang pengetahuan mulai dari generalis hingga spesialis, pengembangan pribadi dan profesi harus saling mendukung. Menurut Henri Fayol, meningkatkan efisiensi tenaga kerja dapat  meningkatkan produktivitas. Selain itu, spesialisasi tenaga kerja meningkatkan akurasi dan kecepatan mereka. Prinsip manajemen ini berlaku untuk kegiatan teknis dan manajeria di setap organisasi,

2. Otoritas dan Tanggung jawab (Authority and responsibility)
Untuk menyelesaikan sesuatu dalam organisasi, manajemen memiliki wewenang untuk memberi perintah kepada karyawan. Tentu saja ini dengan otoritas ini ada tanggung jawab. Menurut Henri Fayol, kuasa atau kewenangan yang menyertainya memberi manajer  hak untuk memberi perintah kepada bawahan. Tanggung jawab dapat ditinjau kembali dari kinerja dan oleh karena itu perlu membuat perjanjian atas otoritas yang diberikan. Dengan kata lain, otoritas dan tanggung jawab berjalan bersama dan mereka adalah dua sisi dari mata uang yang sama.

3. Disiplin
Prinsip ketiga dari 14 prinsip manajemen adalah tentang kedisiplinan. Hal ini sering menjadi bagian dari nilai inti (core) misi dan visi bentuk perilaku yang baik dan interaksi yang saling menghormati. Prinsip manajemen ini sangat penting dan dilihat sebagai hal yang membuat organisasi berjalan lancar.

4. Kesatuan Komando (Unity of command)
Prinsip manajemen ‘Unity of command’ atau kesatuan komando adalah bahwa setiap karyawan harus menerima perintah dari satu manajer sehingga karyawan memiliki tanggung jawab kepada manajer tersebut. Jika tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada karyawan diberikan oleh lebih dari satu manajer, ini dapat menyebabkan kebingungan yang dapat menyebabkan konflik bagi karyawan. Dengan menggunakan prinsip ini, tanggung jawab agar terhindar dari kesalahan akan bisa di minimalisir.

5. Kesatuan Arah (Unity of direction)
Prinsip manajemen ini adalah tentang fokus dan kesatuan. Semua karyawan memberikan kegiatan yang sama yang dapat dikaitkan dengan tujuan yang sama, hal ini seperti Anda mencari North Star Metric untuk bisnis Anda. Semua kegiatan harus dilakukan oleh satu kelompok yang membentuk tim. Kegiatan-kegiatan ini harus dijelaskan dalam rencana aksi. Manajer pada akhirnya bertanggung jawab atas rencana ini dan dia memantau perkembangan kegiatan yang ditentukan dan direncanakan. Area fokus adalah upaya yang dilakukan oleh karyawan dan koordinasi.

6. Subordinasi Kepentingan Individu
Selalu ada semua jenis kepentingan dalam suatu organisasi. Agar organisasi berfungsi dengan baik, Henri Fayol mengindikasikan bahwa kepentingan pribadi lebih rendah daripada kepentingan organisasi (etika). Fokus utamanya adalah pada tujuan organisasi dan bukan pada individu. Ini berlaku untuk semua tingkat dari seluruh organisasi, termasuk para manajer.

7. Penggajian (Remuneration)
Motivasi dan produktivitas adalah dua hal yang berkaitan dalam kelancaran organisasi. Prinsip manajemen ini menjelaskan bahwa penggajian harus cukup untuk membuat karyawan termotivasi dan produktif. Ada dua jenis penggajian yaitu non-moneter (pujian, tanggung jawab lebih, kredit) dan moneter (kompensasi, bonus atau kompensasi finansial lainnya). Pada akhirnya, ini adalah tentang menghargai upaya karyawan yang telah dilakukan.

8. Pemusatan (The Degree of Centralization)
Manajemen dan otoritas untuk memproses pengambilan keputusan harus seimbang dalam sebuah organisasi. Ini tergantung pada volume dan ukuran organisasi tersebut.
Sentralisasi berarti meletakan konsentrasi otoritas dalam pengambilan keputusan di manajemen puncak (dewan eksekutif). Berbagi kewenangan untuk proses pengambilan keputusan dengan tingkat yang lebih rendah (manajemen menengah dan bawah), disebut sebagai desentralisasi. Henri Fayol mengindikasikan bahwa organisasi harus berusaha untuk melakukan keseimbangan yang baik dalam hal ini.

9. Hirarki (Scalar Chain)
Hirarki atau tingkatan hadir dalam organisasi tertentu. Hal Ini bervariasi, mulai dari manajemen senior (dewan eksekutif) ke level terendah dalam organisasi. Prinsip manajemen hierarki menyatakan bahwa harus ada garis yang jelas di bidang otoritas (dari atas ke bawah dan semua manajer di semua tingkatan dan divisi). Hal Ini bisa dilihat sebagai tipe struktur manajemen. dengan adanya hierarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah

10. Ketertiban (Order)
Menurut prinsip ini, karyawan dalam suatu organisasi harus memiliki sumber daya yang tepat sehingga mereka dapat berfungsi dengan baik dalam suatu organisasi. Selain tatanan sosial (tanggung jawab manajer) lingkungan kerja harus aman, bersih dan rapi.

11. Keadilan dan Kejujuran (Equity)
Prinsip manajemen keadilan dan kejujuran sering terjadi pada nilai-nilai inti dari suatu organisasi. Menurut Henri Fayol, karyawan harus diperlakukan dengan adil dan setara. Karyawan harus berada di tempat yang tepat di organisasi untuk melakukan hal yang benar. Manajer harus mengawasi dan memantau proses ini dan mereka harus memperlakukan karyawan secara adil dan tidak memihak.

12. Stabilitas kondisi karyawan ( Stability of Tenure of Personnel )
Prinsip manajemen ini merupakan penempatan dan pengelolaan personil dan hal  ini harus seimbang dengan layanan yang disediakan dari organisasi. Manajemen berusaha untuk meminimalkan perputaran karyawan dan memiliki staf yang tepat di tempat yang tepat dan waktu yang tepat. Hal seperti perubahan posisi pada karyawan harus dikelola dengan baik.

13. Inisiatif (Initiative)
Henri Fayol berpendapat bahwa dengan prinsip manajemen ini, karyawan harus diizinkan untuk mengungkapkan ide-ide baru. Ini mendorong minat dan keterlibatan dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Inisiatif karyawan adalah sumber kekuatan untuk organisas, hal ini juga mendorong karyawan untuk terlibat dalam kemajuan organisasi.

14. Semangat kesatuan (Esprit de Corps)
Prinsip manajemen ‘esprit de corps’ adalah perjuangan untuk keterlibatan dan kesatuan karyawan. Manajer bertanggung jawab atas pengembangan moral di tempat kerja, baik secara individual dan dalam komunikasi. Esprit de corps berkontribusi pada pengembangan budaya dan menciptakan suasana saling percaya dan pengertian.

D. Unsur-unsur Manajemen
Unsur Unsur Manajemen dalam penerapannya di dalam perusahaan saling berkaitan erat satu sama lainnya. Masing-masing dari unsur tersebut tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Tanpa adanya salah satu maka penerapan fungsi manajemen dalam perusahaan tidak akan bisa berjalan dengan baik dan semestinya. Unsur Manajemen terpenting dalam Fungsi Manajemen adalah :
1. Man (Sumber daya Manusia)
Unsur manajemen yang paling vital adalah sumber daya manusia. Manusia yang membuat perencanaan dan mereka pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya sumber daya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada prinsip dasarnya mereka adalah makhluk pekerja.

2. Money (uang)
Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktifitas sehari-harinya tidak akan bisa terlepas dari biaya yang diukur dengan satuan sejumlah uang.
Dengan ketersediaan uang atau dana yang memadai maka manajemen perusahaan akan lebih leluasa dalam melakukan sejumlah efisiensi untuk mencapai tujuan akhir perseroan yaitu memperoleh laba yang maksimal.Pembelian bahan material atau bahan baku nilainya akan jauh lebih murah jika dilakukan dengan pembayaran tunai begitu pula dengan jumlah atau quantity, semakin banyak quantity yang dipesan maka secara otomatis akan mendapatkan jumlah harga discount khusus dari vendor.

3. Materials (bahan baku)
Ketersediaan bahan baku atau material sangat vital dalam proses produksi. Tanpa bahan baku perusahaan manufaktur tidak bisa mengolah sesuatu untuk dijual.Dibutuhkan tenaga ahli untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi. Sumber Daya Manusia dan bahan baku sangat berkaitan erat satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan.

4. Machines (Peralatan Mesin)
Untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi dibutuhkan seperangkat mesin dan peralatan kerja. Dengan adanya mesin maka waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi akan semakin cepat dan efisien.
Disamping efisien, tingkat kesalahan manusia atau human error dapat diminimalisir, namun dibutuhkan sumber daya yang handal dan bahan baku yang berkualitas untuk memperoleh hasil yang maksimal.

5. Methods (metode) 
Dalam menerapkan manajemen untuk mengelola sejumlah unsur-unsur diatas dibutuhkan suatu metode atau standard opartional prosedure yang baku. Setiap divisi di dalam perusahaan memiliki fungsi pokok tugas atau job desk tersendiri dan masing masing divisi tersebut saling berkaitan erat dalam menjalankan aktifitas perusahaan.

6. Market (pasar)
Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting, tanpa permintaan maka proses produksi akan terhenti dan segala aktifitas perusahaan akan vakum. Agar dapat menguasai segmentasi pasar pihak manajemen harus memiliki strategi pemasaran yang handal dan dapat bersaing dengan kompetitor market sejenis baik dari sisi harga, kualitas  maupun kuantitas.

E. Bidang-bidang Manajemen
Manajemen memiliki beberapa bidang, diantaranya sebagai berikut:
1. Manajemen Produksi
Produksi dapat diartikan sebagai upaya manusia untuk mengubah dan mengolah sumber daya ekonomi menjadi bentuk dan kegunaan baru. Dengan kata lain, kegiatan produksi adalah kegiatan untuk membuat dan menambah penggunaan barang atau jasa menggunakan faktor produksi. Manajemen produksi adalah aktivitas mengatur faktor-faktor produksi untuk menciptakan atau menambah penggunaan barang atau jasa.
Pengaturan faktor produksi tidak dapat dipisahkan dari fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen ini meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian. Keempat fungsi manajemen dalam produksi sangat menentukan keberhasilan produksi. Tujuan manajemen produksi adalah mengatur produksi barang atau jasa dalam jumlah kualitas, harga, waktu, dan tempat-tempat tertentu sesuai kebutuhan konsumen. Tujuan lain dari manajemen produksi adalah bahwa konsumen dan produsen atau perusahaan merasa puas dan menghasilkan keuntungan. Konsumen puas dengan barang dan jasa yang mereka beli. Produsen juga puas mendapatkan keuntungan dari produksi yang diproduksi dan dijual.

2. Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Selain itu, pemasaran juga diartikan sebagai aktivitas manusia yang dilakukan untuk mengantarkan barang dari produsen ke konsumen.
Berdasarkan pemahaman ini, manajemen pemasaran adalah kegiatan memaksimalkan fungsi pemasaran sehingga pertukaran atau pengiriman barang atau jasa dari produsen ke konsumen dapat berjalan dengan lancar dan memuaskan.
Menurut J. Paul Peter & Donnelly, manajemen pemasaran terdiri dari analisis, perencanaan, implementasi, dan pengawasan program yang dibuat untuk membawa perubahan pada target pemasaran untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan pemasaran, perusahaan harus menganalisis peluang pasar. Ini berarti bahwa dalam manajemen pemasaran perlu untuk menganalisis lingkungan pemasaran, analisis pesaing, dan perilaku pasar.

3. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan perusahaan adalah kegiatan untuk mendapatkan dan menggunakan dana dengan tujuan meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan. Tujuan manajemen keuangan dalam perusahaan adalah manajemen ada fungsi keuangan. Pemahaman ini menunjukkan bahwa kegiatan yang menyangkut masalah keuangan (dana) dalam suatu organisasi atau perusahaan perlu dikelola dengan baik. Manajemen keuangan tidak hanya dibutuhkan oleh organisasi yang berorientasi laba atau keuntungan individu, tetapi juga oleh pemerintah. Berdasarkan pengertian di atas, ada dua kegiatan utama yaitu fungsi manajemen keuangan, yaitu, a) fungsi memperoleh dana, yaitu cara mendapatkan dana paling menguntungkan; b) fungsi penggunaan dana adalah bagaimana menggunakan dana yang ada secara efektif dan efisien.

4. Manajemen Personalia (Kepegawaian)
Menurut Bambang Wahyudi, manajemen personalia adalah ilmu dan seni atau proses mendapatkan, memajukan atau mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan mengarah pada kepuasan pribadi. Sumber daya manusia, dalam hal ini pegawai atau karyawan merupakan faktor penting yang akan ditentukan untuk menentukan pencapaian tujuan suatu organisasi sehingga perlu perhatian serius. Personalia atau departemen kepegawaian memainkan peran penting. Tugasnya adalah mengatur, membina, memobilisasi, mengarahkan, dan mengembangkan karyawan untuk dapat menyelesaikan tugas mereka secara efektif dan efisien guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi.

5. Manajemen Administrasi
Menurut George R. Terry, manajemen administrasi merencanakan, mengendalikan, dan mempersonalisasikan pekerjaan kantor dan memindahkan mereka yang menerapkannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan pemahaman tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen administratif adalah penerapan fungsi manajemen di bidang perkantoran, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan kantor sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan karyawan merasa puas. Jadi fungsi manajemen kantor termasuk pengelolaan fungsi-fungsi ini.

F. Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Kegiatan Sekolah
1. Penerapan Manajemen Sekolah
Manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama yang sistematis dan koprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, sementara manajemen berbasis sekolah sebagaimana yang diungkapkan oleh E. Mulyasa adalah pemberian otonomi luas pada tingkat sekolah agar sekolah leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tangap terhadap kebutuhan setempat.
Penerapan manajemen dalam pendidikan sangat penting, karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia, bahkan merupakan salah satu dinamisator pembangunan itu sendiri, sehingga dapat dikatakan manajemen pendidikan merupakan sub sistem dari manajemen pembangunan nasional.
Berdasarkan atas apa yang tercakup dalam pengertian manajemen berbasis sekolah, nampak bahwa manajemen berbasis sekolah itu meliputi berbagai aspek yang sangat luas sekali, dalam hal ini seluruh komponen-komponen sekolah itu sendiri, yaitu:

  1. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran 
  2. Manajemen Tenaga Kependidikan 
  3. Manajemen Kesiswaan 
  4. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan 
  5. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 
  6. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
  7. Manajemen Layanan Khusus 
  8. Manajemen Waktu


2. Manajemen dalam Kegiatan Sekolah
Manajemen dalam kegiatan sekolah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat James A.F. Stoner bahwa manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang.
Tanpa adanya manajemen, kegiatan di sekolah takkan berjalan lancar. Perhatikan mulai dari manajemen puncak yang diduduki Kepala Sekolah, kemudian manajemen menengah yang diisi oleh jajaran Wakil Kepala Sekolah, serta manajemen bawah yang diisi oleh Guru dan Staf. Semuanya merupakan suatu kesatuan yang menjalankan fungsi manajemen sesuai tugas masing-masing. Tujuan dari kegiatan manajemen dimaksud adalah meningkatkan mutu pendidikan di sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan bangsa pada umumnya.

Ada beberapa fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah, yaitu:
1. Perencanaan
Dalam perencanaan, terdapat penerimaan siswa baru, pengakuan hasil belajar awal, dan persiapan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, tahapan pembelajaran, dan pola pelaksanaan pembelajaran.

3. Evaluasi Hasil Belajar
Untuk menentukan sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi dengan menggunakan berbagai instrumen dan teknik hingga diperoleh sebuah sistem pelaporan.

4. Evaluasi Program
Evaluasi program merupakan proses pengukuran dan penilaian semua program yang berkenaan dengan konteks lingkungan eksternal, input (masukan), proses, output (keluaran), dan hasil yang diperoleh.
Pelaksanaan konsep manajemen sekolah yang baik dan benar diyakini akan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Proses Belajar dan Mengajar (PMB) sekaligus prestasi seluruh warga sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar