Rabu, 30 Oktober 2019

KEGIATAN DAN PERAN PELAKU EKONOMI


A.Kegiatan Ekonomi


1.Produksi
Suatu aktivitas atau pekerjaan yang dapat menghasilkan suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Dengan adanya kegiatan produksi maka diharapkan barang/ jasa yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.Pelaku kegiatan produksi ini biasanya disebut dengan produsen dimana tujuan dari kegiatan produksi adalah untuk memperoleh keuntungan dari barang/ jasa yang dihasilkan.

a. Faktor-faktor produksi

1. Faktor Sumber Daya Alam/ Fisik
Dalam hal ini sumber daya alam (Physical Resources) adalah faktor produksi yang bersumber dari kekayaan alam. Sumber daya alam dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk hidup. Adapun beberapa sumber daya alam tersebut diantaranya:
·         Udara, tanah, air, sinar matahari
·         Hewan, tumbuhan
·         Mineral, dan bahan tambang lainnya.
Sebagai ilustrasi, para petani memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Faktor produksinya adalah tanah, air, iklim, dan hal lainnya yang dapat mendukung produksi padi.
2. Faktor Sumber Daya Manusia/ Tenaga Kerja
Tenaga kerja (labor) adalah faktor produksi yang melakukan kegiatan produksi, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Di dalam faktor ini terdapat beberapa unsur penting, seperti unsur fisik, pikiran, serta kemampuan dan keahlian.
Faktor tenaga kerja dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
A. Berdasarkan Kualitas
·         Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal untuk dapat melaksanakan pekerjaannya. Misalnya dokter, arsitek, dosen, dan lain-lain.
·         Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memerlukan keterampilan khusus agar bisa melaksanakan pekerjaannya. Misalnya penjahit, tukang, supir, kapster salon, dan lain-lain.
·         Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan atau pelatihan tertentu agar bisa melakukan pekerjaannya. Misalnya asisten rumah tangga, kuli bangunan, petugas kebersihan, dan lain-lain.
B. Berdasarkan Sifat Pekerjaan
·         Tenaga kerja jasmani, yaitu tenaga kerja yang lebih mengandalkan tenaga untuk melaksanakan pekerjaannya. Misalnya petugas kebersihan, tukang becak, kuli angkut, dan lain-lain.
·         Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang lebih mengandalkan pikiran dan perasaan dalam melaksanakan pekerjaannya. Misalnya dosen, guru, seniman, psikolog, dan lain-lain.
3. Faktor Modal
Modal (capital) punya peranan penting dalam percepatan dan kelancaran kegiatan produksi.
b. Teori Perilaku Produsen
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal mungkin dengan mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisien.
Di dalam menganalisis teori produsen, kita mengenal 2 hal:
1) Produksi jangka pendek, perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam keputusan:
a.    Berapa output yang harus diproduksi
b.    Berapa dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan
2)Produksi jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoristis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1)      Bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
2)      Bahwa produsen atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.
Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan modal yang terbatas bisa menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup. Peran penting seorang produsen adalah sebagai berikut :
1)      Produsen menjadi manajer yang mengkoordinasikan faktor – faktor produksi baik tenaga kerja/ L , tanah/ sumber daya alam, N, capital/ modal, bahan baku dan enterpreneur / keahlian yang ada dalam masyarakat.
2)      Mempunyai insiatif dan daya kreatif untuk inovasi – inovasi baru termasuk dalam IPTEK.
3)      Mengambil keputusan kebijakan bisnis.
4)      Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara makro yang sedang berlangsung dalam negara tersebut.
5)      Kemampuan untuk memilih WHAT (Barang apa yang dibuat), HOW (Bagaimana cara paling efisien untuk membuatnya), WHO (Siapa yang terjun langsung dan tidak langsung dalam proses produksi), WHOM (Untuk siapa barang tersebut dibuat). Di sini diharapkan seorang produsen mempunyai kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.
c. Konsep Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi.
Biaya produksi  adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Dua jenis biaya produksi:
1)        Biaya eksplisit  adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
2)        Biaya implisit  adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1)        Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
2)        Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3)        Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4)        Penyusutan peralatan produksi.
5)        Uang modal, sewa.
6)        Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
7)        Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8)        Pajak .

d. Macam-Macam Biaya Produksi
1.Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Keterangan: 
TC = Biaya total (Total Cost)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
 2.  Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
VC = TC – FC
 3.   Biaya Total (Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC
 4.   Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata  adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus  :
AFC =  FC/Q
Keterangan:
FC       = Biaya Tetap Total
Q         = Kuantitas
 5.   Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi. Rumusnya:     AVC = VC/Q
Keterangan:
VC =  Biaya Variabel Total
Q   = Kuantitas
 6.   Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC= TC /Q  atau  (VC+FC)/Q
AC= AVC+AFC
 7.   Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan:
MC = dTC/dQ Atau MC = TCn – TCn-1

e. Konsep Penerimaan dan Laba Maksimum
       PENERIMAAN (REVENUE) PRODUSEN
Penerimaan (revenue) adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya .secara matematis konsep revenue ( fungsi penerimaan ) antara lain ;
1.    Total revenue (TR) yaitu penerimaan produsen sebagai hasil penjualan seluruh outputnya .total revenue adalah jumlah output (Quantitiy kali harga jual (price)
TR = P x Q           dan            TR = F(Q)
2.    Average revenue (AR) yaitu penerimaann produsen /unit output,jadi AR adalah harga jual / unit outpu
AR =  atau AR = P
3.    Marginal revenue (MR) yaitu kenaikan penerimaan total (TR) sebagai akibat bertambahnya satu unit output
MR =  atau MR = TR’


 KEUNTUNGAN MAKSIMAL ( PROFIT )
1.        Keuntungan /kerugian
V =  TR - TC
2.        Titik impas /titik pulang pokok /titik laba dan rugi
TR = TC
3.        Keuntungan maximum
MR=MC atau TR1=TC1

Jadi keutungan maksimum yang diperoleh suatu perusahaan dalam berbagai bentuk pasar ,terjadi saat kurva MR atau MC=MR

2.Distribusi

a. Pengertian Distribusi

Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang  atau jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Kegiatan distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani suatu produksi dan konsumsi suatu barang agar barang dan jasa yang di tawarkan akan sampai tepat kepada para konsumen sehingga kegunaan yang di dapat dari barang dan jasa tersebut akan semakin maksimal setelah di konsumsi.

b. Faktor-faktor distribusi

1.Faktor pasar. Saluran distribusi dalam faktor ini dipengaruhi pola persaingan,perubahan gaya hidup konsumen,adanya inovasi produk baru,serta peta persaingan antar produsen.
2.Faktor barang. Adanya pertimbangan dari segi barang terkait nilai suatu barang,besar dan berat barang,mudah rusaknya barang,serta kualitas barang dan pengemasannya.
3.Faktor perusahaan. Pertimbangan yang diperlukan adalah sumber dana,kualitas mananajemen,dan bentuk pelayanan yang diberikan.
4.Faktor kebiasaan dalam pembelian. Pertimbangan yang digunakan dalam kebiasaan pembelian meliputi pelayanan perantara,kegunaan perantara,dan biaya pengiriman barang.

 c. Mata Rantai Distribusi

1.Saluran distribusi langsung adalah saluran distribusi yang dalam proses penyaluran barang dari produsen dilakukan secara langsung ke konsumen.
Contohnya, seorang petani menjual barang hasil pertaniannya secara langsung kepada konsumen atau dengan cara mendirikan warung pinggir jalan milik sendiri sehingga harganya lebih murah.
2.Saluran distribusi tidak langsung adalah saluran distribusi yang dalam proses penyaluran barang dari produsen kepada konsumen dilakukan dengan terlebih dahulu melalui suatu lembaga distribusi seperti distributor, pedagang besar, agen, dan pedagang eceran. Setiap tahapan saluran distribusi akan menimbulkan biaya sehingga pelaksanaan distribusi cara panjang ini akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi lebih mahal. Semakin panjang jalur distribusi suatu barang, harga barang tersebut akan semakin mahal.
3.Konsumsi

a. Pengertian Konsumsi

Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia yang menggunakan dan mengurangi daya guna suatu barang dan jasa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepuasan manusia, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus.
Konsumsi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia. Pelaku kegiatan konsumsi ini disebut dengan konsumen (individu maupun organisasi), sedangkan produk yang dikonsumsi adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen.
Tujuan utama kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga kepuasan. Pada masyarakat yang masih tradisional, umumnya kegiatan konsumsi adalah untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan pada masyarakat modern, kegiatan konsumsi mereka bukan hanya untuk mempertahankan hidup, tapi juga untuk kesenangan dan harga diri.
 b .Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam kehidupan manusia. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi adalah sebagai berikut:
1. Penghasilan
Pengahasilan atau pendapatan seseorang berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi seseorang atau organisasi. Semakin besar penghasilan seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak barang/ jasa, begitu juga sebaliknya.
2. Tingkat Pendidikan
Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan kegiatan konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya tingkat konsumsinya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
3. Harga Barang dan Jasa
Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin rendah, dan begitu juga sebaliknya.
4. Jumlah Keluarga
Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat konsumsinya semakin besar, begitu juga sebaliknya.
5. Jenis Kelamin
Kebutuhan barang/ jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda. Hal tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi.
6. Selera dan Gaya
Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal berbusana maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi ketimbang mereka yang kurang memperhatikan gaya.
7. Adat Istiadat dan Kebiasaan
Kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah juga mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakatnya.

c. Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari,menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas, seperti : uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan demi kepuasan mereka.
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
1.Pendekatan Konsumen Kardinal
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.
Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang tergantung sudut pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut, yang biasanya berbeda penilain dengan orang lain.

Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendapat para ahli ekonomi aliran subyektif dari Austria seperti: Karl Menger, Hendrik Gossen, Yeavon, dan Leon Walras. Menurut pendekatan ini daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau util, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna bergantung kepada subyek yang menilai.
 Dalam pendekatan ini akan banyak didasari oleh suatu hukum dari tokoh terkenal, Gossen, yaitu hukum Gossen.
  1.  Hukum Gossen I menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi terus-menerus maka kepuasanya akan semakin menurun.
  2. Hukum Gossen II menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai kebutuhanya sampai mencapai intensitas yang sama. Intensitas yang sama itu ditunjukkan oleh rasio antaramarginal utility  dengan harga dari barang yang satu dengan rasio marginal utility dengan harga barang yang lain.

Hipotesis utama teori niali guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna marginal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan satu barang  akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya pada barang tersebut.
Dalam pendekatan ini, konsumen dianggap mengonsumsi kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus akan semakin berkurang.
2.Pendekatan Konsumen Oridinal
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :

1.      Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.      Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.      Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.


B. Pelaku Ekonomi

a. Pengertian Pelaku Ekonomi


Pelaku Ekonomi adalah semua pihak yang melakukan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), baik itu perorangan maupun organisasi (pemerintah atau swasta).

Pihak-pihak yang berperan sebagai pelaku ekonomi adalah rumah tangga, perusahaan produsen, pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat luar negeri. Semua pihak tersebut memiliki peran masing-masing dan saling mempengaruhi dalam perekonomian suatu negara.
Para Pelaku Ekonomi dan Perannya
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari kegiatan ekonomi setiap harinya dimana semua yang terlibat memiliki peran masing-masing. Adapun beberapa pelaku ekonomi adalah sebagai berikut:



1. Rumah Tangga Keluarga (Konsumen)
Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang lingkupnya kecil baik itu individu maupun kelompok yang terdiri dari Bapak, Ibu, anak, paman, tante, kakek, nenek, hingga asisten rumah tangga.
Semua rumah tangga pasti membutuhkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya maka rumah tangga keluarga mengeluarkan penghasilannya untuk membeli berbagai barang/ jasa yang dibutuhkan.
Untuk memperoleh penghasilan, kelompok rumah tangga keluarga memanfaatkan faktor produksi mereka, yaitu tenaga, untuk dijual kepada rumah tangga perusahaan. Adapun beberapa kegiatan pokok dari rumah tangga adalah sebagai berikut:
1.      Memperoleh penghasilan dari perusahaan/ produsen berupa gaji, upah, bunga, laba, dan sewa.
2.      Memperoleh penghasilan dari lembaga keuangan dalam bentuk bunga atas simpanan mereka.
3.      Membelanjakan pendapatan mereka di pasar barang.
4.      Menabung sebagian dari pendapatan mereka pada lembaga keuangan.
5.      Membayarkan pajak kepada pemerintah.
6.      Melakukan transaksi pembelian di pasar uang karena membutuhkan uang tunai untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

2. Perusahaan/ Produsen
Perusahaan atau rumah tangga perusahaan adalah semua bentuk usaha yang menjalankan bisnis yang sifatnya tetap dan terus-menerus untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, serta didirikan, beroperasi, dan berkedudukan di wilayan negara Indonesia.
Adapun beberapa kegiatan kelompok perusahaan atau produsen adalah sebagai berikut:
1.      Menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa, serta berperan sebagai pemasuk di pasar barang/ jasa.
2.      Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga konsumsi untuk melakukan proses produksi.
3.      Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun atau mengembangkan usaha mereka.
4.      Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
5.      Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang dihasilkannya.
6.      Baca juga: Perilaku Konsumen


3. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah semua pihak yang melakukan kegiatan keuangan, baik bank maupun bukan bank, untuk membantu meningkatkan perekonomian suatu negara.

Adapun beberapa kegiatan kelompok lembaga keuangan adalah sebagai berikut:
1.      Menghimpun dana dari berbagai pihak, baik rumah tangga konsumen maupun perusahaan.
2.      Menyediakan kredit modal usaha bagi perusahaan/ produsen untuk meningkatkan kinerja produksi mereka.
3.      Menyediakan uang giral untuk kegiatan transaksi keuangan.

4. Pemerintah
Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran penting dalam perekonomian dimana tugasnya adalah mengatur dan mengendalikan perekonomian suatu negara dengan berbagai kebijakan ekonomi untuk memakmurkan warga negaranya.

Beberapa kebijakan pemerintah di bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
1.      Membuatu kebijakan fiskal, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran negara.
2.      Membuat kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan pengaturan jumlah uang yang beredar untuk mengendalikan laju inflasi.
3.      Membuat kebijakan keuangan internasional, yaitu segala kebijakan di bidang keuangan yang berkaitan dengan dunia internasional. Misalnya perdagangan internasional, kerjasama ekonomi dengan negara lain.
4.      Adapun beberapa kegiatan pemerintah dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
5.      Menarik pajak langsung dan pajak tidak langsung.
6.      Belanja segala kebutuhan pemerintahan dimana dananya berasal dari pendapatan negara.
7.      Melakukan pinjaman dari luar negeri untuk membantu pembiayaan pembangunan dalam negeri.
8.      Menyewa tenaga kerja ahli untuk membantu berbagai tugas dan pekerjaan pemerintah.
9.      Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.




5. Masyarakat Luar Negeri
Setiap negara memiliki kondisi geografis dan masyarakat yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan masing-masing negara memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berbeda pula.
Perbedaan sumber daya tersebut mengakibatkan setiap negara memiliki ketergantungan pada negara lain karena tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Itulah sebabnya setiap negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri.

Adapun beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri adalah sebagai berikut:
1.      Menyediakan kebutuhan barang tertentu untuk diimpor oleh negara lain.
2.      Melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara lain untuk saling memenuhi kebutuhan masing-masing negara.
3.      Melakukan investasi dengan menyediakan kredit untuk membiayai kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah dan swasta di dalam negeri.
4.      Masuk ke dalam pasar uang Indonesia sebagai penyalur uang dari luar negeri, peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan semua cabang perusahaan mereka di dalam negeri.
5.      Menjadi media penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri.


b. Diagram Interaksi antar Pelaku Ekonomi

Peran keempat pelaku ekonomi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ternyata memiliki interaksi timbal balik, yang bila digambarkan dalam sebuah diagram akan menunjukkan suatu arus melingkar yang membentuk sebuah sistem. Diagram yang menunjukkan interaksi timbal balik antarpelaku ekonomi disebut diagram interaksi pelaku ekonomi (circulair flow diagram).

Untuk mempermudah pemahaman tentang diagram interaksi pelaku ekonomi maka akan dijelaskan dua model, yakni model sederhana (dua pelaku) dan model lengkap (empat pelaku).

Ø  Diagram Interaksi Ekonomi Model Sederhana (2 Pelaku)


Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi berupa tanah, bangunan, bahan baku, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan yang diperolehnya dari rumah tangga. Di sini perusahaan dan rumah tangga akan bertemu di pasar input (pasar faktor-faktor produksi). Dari penggunaan faktor-faktor produksi tersebut perusahaan akan memberikan sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba kepada rumah tangga sebagai pemilik faktor-faktor produksi.










Sebaliknya, bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan membelinya dari perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di pasar output (pasar barang dan jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan bisa menjualnya sendiri secara langsung atau bisa menggunakan jasa pedagang.

Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan pendapatan yang diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan barang dan jasa. Dari pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh pendapatan yang pada saatnya nanti akan digunakan untuk membiayai produksi barang dan jasa. Pembiayaan tersebut berbentuk pemberian sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba, seperti yang dijelaskan sebelumnya.


Ø  Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi dengan 3 Pelaku













Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat pelaku ekonomi ketiga yaitu pemerintah yang memilki fungsi utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi yaitu konsumen, produsen dan pemerintah.



Ø  Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi Model Lengkap (4 Pelaku)
Berikut ini akan dijelaskan mengenai diagram interaksi pelaku ekonomi dalam model lengkap (4 pelaku) yang akan menggambarkan interaksi timbal balik antara rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.



















Aliran antara Rumah Tangga dan Perusahaan

Di atas sudah dijelaskan aliran yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan yang bisa kalian lihat pada diagram interaksi pelaku ekonomi model sederhana. Coba kalian baca lagi penjelasannya.

Aliran antara Pemerintah dengan Rumah Tangga dan Perusahaan
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memproduksi barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan dengan tujuan untuk melayani kepentingan umum. Sehingga, barang dan jasa itu disebut dengan istilah barang dan jasa publik. Selain itu, produksi barang dan jasa tersebut berguna pula untuk menambah pendapatan negara. Barang dan jasa yang diproduksi pemerintah di antaranya minyak, gas, semen, baja, listrik, pendidikan, kesehatan, hukum, keamanan, jasa pos, dan lain-lain.

Oleh karena itu, pemerintah berhak memungut pajak dan fee (ongkos) serta menerima pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut. Semua penerimaan yang diperoleh pemerintah di antaranya digunakan untuk membayar pegawai (guru, polisi, hakim, dokter, perawat, dan lain-lain), memberikan subsidi kepada rumah tangga (misalnya: subsidi BBM), serta subsidi kepada perusahaan (misalnya: subsidi terhadap produksi pertanian).

Aliran yang Berkaitan dengan Masyarakat Luar Negeri
Dalam kegiatan ekonomi dewasa ini, hubungan dengan masyarakat luar negeri merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan lagi. Hubungan dengan masyarakat luar negeri telah menciptakan terjadinya arus masuk barang dan jasa (impor barang dan jasa) serta arus masuk faktor-faktor produksi (impor faktor-faktor produksi). Selain itu, terjadi pula arus keluar barang dan jasa (ekspor barang dan jasa) serta arus keluar faktor-faktor produksi (ekspor faktor-faktor produksinya).

Dalam kegiatan impor barang dan jasa dari masyarakat luar negeri, negara kita harus melakukan sejumlah pembayaran kepada masyarakat luar negeri. Yaitu dengan memberikan uang pemblian bahan baku, upah, bunga,, sewa, da laba. Sebaliknya, dari kegiatan ekspor barang dan jasa kepada masyarakat luar negeri, negara kita akan mendapat sejumlah pendapatan dari masyarakat luar negerii, yaitu penjualan bahan baku, upah, bunga sewa, dan laba. Dari kegiatan impor faktor-faktor produksi, ada satu faktor produksi yang betul-betul dibutuhkan oleh negara kita, yakni faktor produksi modal.

Oleh karena itu, negara kita sangat memerlukan adanya investor-investor asing yang mau menanamkan modalnya ke Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar